Bisnis.com, DENPASAR - Perum Bulog Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) menyiapkan 200 ton gula pasir untuk memenuhi kebutuhan konsumen selama Ramadan 2024.
Hal ini mengantisipasi konsumsi gula di NTB saat Ramadan yang biasanya melonjak hingga dua kali lipat dibandingkan kondisi normal. Melonjaknya konsumsi tersebut mengikuti kebiasaan masyarakat yang berbuka puasa dengan makanan dan minuman manis. Selain itu saat Ramadan banyak pelaku usaha yang menjual makanan dan minuman manis.
Pimpinan Wilayah Bulog NTB, Raden Guna Dharma menjelaskan saat ini stok gula di gudang Bulog sekitar 40 ton, dan masih dalam proses pengiriman ke NTB sekitar 50 ton. "Kami sudah membuat perencanaan untuk mendatangkan 200 ton untuk kebutuhan Ramadan tahun ini. Pada prinsipnya kami siap mengamankan pasokan gula selama Ramadan," kata Guna Dharma kepada media, Senin (4/2/2024).
Baca Juga
Saat ini harga gula pasir kemasan di tingkat pengecer Rp19.000 per kg. Selain gula, Bulog juga menyiapkan stok minyak goreng jelang Ramadan, Dharma menyebut saat ini stok minyak goreng mencapai 120.000 ton, akan ditambah sesuai dengan kuota dan proyeksi kebutuhan di NTB.
Dengan intervensi melalui pasar murah dan program lainnya, diharapkan harga gula bisa stabil hingga Idul Fitri 2024. Saat ini Bulog sudah menyiapkan 48 titik operasi pasar dan sudah terealisasi 14 titik. "Kami terus melakukan operasi pasar untuk untuk menstabilkan harga beras, termasuk gula dan minyak goreng jika diperlukan," ujar Dharma.
Bulog juga menekankan agar masyarakat tidak punic buying karena stok Sembako di NTB cukup, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran berlebihan. Beras yang mahal juga menurut Bulog sudah mulai berangsur turun, seperti terpantau di tingkat penggilingan harga beras sudah turun ke Rp14.000 per kg, dari harga Rp15.500 per kg. Harga gabah juga turun dari Rp8.000 menjadi Rp7.000 per kg. Turunnya harga tersebut karena NTB sudah mulai masuk musim panen raya.