Bisnis.com, DENPASAR - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) mulai melakukan intervensi terhadap harga canang sari melalui program pasar murah. Canang Sari merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat hindu yang akan melaksanakan hari raya Galungan dan Kuningan.
Momen hari raya besar, biasanya harga canang sari naik drastis sehingga perlu dilakukan intervensi agar harganya bisa terkendali. Di program pasar murah, masyarakat bisa membeli canang sari seharga Rp1, dengan syarat transaksinya harus melalui QRIS. Dari pantauan bisnis di pasar murah yang digelar di depan kantor Gubernur Bali, terlihat masyarakat antusias membeli canang sari murah tersebut.
Selain canang sari, pasar murah juga menyediakan sembako seperti beras SPHP Bulog, telur hingga minyak goreng. PJ Gubernur Bali menjelaskan jelang hari raya Galungan dan Kuningan akan terjadi peningkatan kebutuhan masyarakat sehingga perlu dilakukan intervensi harga.
“Kami berharap dengan gelaran pasar murah ini dapat membantu dan meringankan beban masyarakat terutama akan kebutuhan menjelang hari raya seperti beras, minyak goreng, telor, buah-buahan hingga canang sari,” jelas Mahendra, Minggu (25/2/2024).
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra menjelaskan gelaran pasar murah ini salah satu upaya pemerintah dalam menjamin suplai serta distribusi barang untuk mengendalikan inflasi menjelang hari raya.
Menurutnya dalam pengendalian inflasi terdapat empat strategi yang dilakukan yaitu keterjangkauan harga, ketercukupan suplai, kelancaran distribusi dan komunikasi. Komunikasi dimaksud untuk meyakinkan masyarakat kalau barang kebutuhan tersebut tersedia.
Baca Juga
“Pelaksanaan pasar murah ini meskipun skalanya kecil, mampu membawa pesan kepada masyarakat kalau barang itu tersedia. Gas LPG 3kg yang katanya langka, di pasar ini tersedia, beras juga tersedia. Efek psikologis masyarakat ini yang coba kami atasi, kami meyakinkan masyarakat kalau barang tersebut tersedia di pasar, sehingga kami harap masyarakat tidak perlu membeli barang secara berlebihan, cukup sesuai kebutuhan saja karena persediaan aman,” kata Dewa Indra.
Menanggapi kelangkaan pasokan Gas LPG 3 kg, Sekda Bali menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait dan telah disepakati untuk mengantisipasi kebutuhan hari raya, telah diberikan tambahan suplai 250.000 tabung gas LPG 3 kg, ditambah dengan stok yang tengah beredar di pasar, maka asumsi kami jumlah tersebut cukup untuk hari raya Galungan dan seterusnya sehingga persediaan aman. Masyarakat tidak perlu khawatir, pemerintah daerah pasti merespons dengan cepat begitu ada kelangkaan dan kami yakinkan masyarakat bahwa ketesediaan aman.
Sekda juga meminta masyarakat tidak panil soal kenaikan harga beras karena dalam waktu dekat, akan ada panen dan harga beras pasti akan turun karena suplai otomatis bertambah. Penyebab kenaikan beras saat ini merupakan dampak dari musim panen yang belum tiba karena badai el nino. Pada akhir Februari dan Maret sudah akan masuk musim panen, karena itu produksi gabah/beras akan tersedia cukup dan harga akan turun.