Bisnis.com, DENPASAR - Nilai ekspor Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Januari 2024 sebesar US$184,72 juta, mengalami penurunan sebesar 50,79% jika dibandingkan dengan ekspor Desember 2023 sebesar US$375,33 juta.
Kepala BPS NTB, Wahyudin menjelaskan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023, nilai ekspor NTB pada Januari 2024 mengalami turun sebesar 28,43%. Dimana tercatat nilai ekspor pada Januari 2023 sebesar US$258,11 juta.
“Nilai ekspor pada Januari 2024 menurut negara tujuan menunjukkan India menjadi negara tujuan dengan nilai ekspor terbesar yaitu US$101,60 juta atau sekitar 55,00%. Negara kedua dengan nilai ekspor Provinsi NTB Bulan Januari 2024 tertinggi adalah Jepang dengan nilai US$ 40,74 juta atau sekitar 22,06% kemudian disusul Korea Selatan yaitu sebesar US$ 40,14 juta atau sekitar 21,73%,” jelas Wahyudin dikutip dari siaran pers, Kamis (15/2/2024).
Baca Juga
Kelompok komoditas ekspor NTB yang terbesar pada Januari 2024 adalah barang tambang sebesar US$181, 82 juta atau 98,43%. Kemudian perhiasan / permata US$1,26 juta, ikan dan udang sebesar US$1,80 juta. Biji-bijian berminyak sebesar US$260.987, garam, belerang, kapur US$ 244.183, serta buah-buahan sebesar US$35.000.
Negara tujuan ekspor kelompok komoditas barang galian/tambang non migas pada Januari 2024 adalah India, Korea Selatan, dan Jepang. Untuk ekspor kelompok komoditas perhiasan/permata ditujukan ke Jepang, Hongkong, Cina, dan lainnya. Ekspor kelompok ikan dan udang ditujukan ke Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, dan Prancis. Sedangkan kelompok komoditas Biji-bijian berminyak ditujukan ke Cina.
Nilai ekspor non tambang NTB pada Januari 2024 tertinggi keempat ditujukan ke Amerika Serikat dengan nilai US$1,07 atau sekitar 0,58 persen dan kelima ditujukan ke Cina dengan nilai US$627.883 atau sekitar 0,34 persen. Nilai NTB ke negara lain hanya mencapai 0,28 persen dari total ekspor.