Bisnis.com, NEGARA — Masyarakat pengelola hutan di Desa Pulukan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana berhasil mengoptimalkan produktivitas lahan dengan tanaman buah unggulan yang bisa mendukung ketahanan pangan daerah.
Dengan luas kawasan hutan 37 hektare, yang berada di wilayah UPTD Kelompok Pengelola Hutan (KPH) Bali Barat, petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan (KTH) Pulukan yang juga berperan sebagai pengelola perhutanan sosial berhasil menghasilkan komoditas buah seperti durian, kelapa dan buah-buah lainnya.
Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, menjelaskan hasil kerja keras petani di bawah dukungan Pemkab Jembrana mulai memperlihatkan hasil, buah yang dihasilkan berkualitas dan mendukung ketersediaan buah Jembrana.
"Bapak Ibu sebagai petani, bapak ibu sebagai pendukung kebutuhan buah yang ada di Kabupaten Jembrana semoga ini tetap dipertahankan. Beberapa buah sudah sangat luar biasa tinggal ditambah variannya dan ini nanti merupakan bagian dari pada pendukung dari pada jembrana emas yang kita dambakan di tahun 2026, " jelas Tamba dikutip dari siaran pers, Senin (20/11/2023).
Tamba juga mengingatkan Kelompok Tani Hutan (KTH) sebagai Jaga Wana atau penjaga hutan dari segala bentuk tindakan terlarang yang bisa merusak kelestarian hutan.
"Saya minta seluruh kepada pemegang hak pengelola hutan ini, sekaligus juga sebagai pelindung dan penjaga hutan. Kita tidak mau lagi hutan kita tercela dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, " ujar Tamba.
Baca Juga
Pj Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya menjelaskan pentingnya keberadaan hutan dengan segudang manfaat. Tidak hanya daerah resapan air, juga bisa mengurangi emisi karbon. Selain itu , hutan disebutnya juga bisa membuat masyarakatnya sejahtera, membuat masyarakatnya tersenyum dengan hasil yang luar biasa.
"Kami sangat bersyukur diajak Pak Bupati bertemu ditempat yang luar biasa ini dengan orang-orang yang hebat, yang mau merawat, menjaga bumi agar tetap lestari, " ucapnya
Dirinya juga mengatakan untuk mendukung kegiatan KTH ini, Provinsi Bali siap memfasilitasi bibit untuk meningkatkan hasil dan nilai jual produk bagi petani hutan. Mahendra minta Kadis KLH Provinsi Bali untuk memfasilitasi ketersediaan bibit unggul, sehingga hasil panen petani bisa optimal dan bisa dijual dengan harga yang tinggi.
Mahendra mengaku sangat bangga dan bersyukur bertemu dengan bapak-bapak ibu-ibu yang hebat, yang mau merawat Bumi ini, menjaga bumi ini. "Saya minta tetap seperti itu, saya percaya kita semua mau menjaga, merawat Bumi, bumi itu akan menjadi baik dengan kita, kalau kita biarkan rusak nanti bumi marah," ucapnya.
Terkait pengelolaan hutan Bali Barat, KPH Bali Barat menjadi satu-satunya KPH yang selama dua tahun berturut turut mampu melaksanakan kewajiban pembayaran penerimaan negara bukan pajak dari sektor hasil hutan bukan kayu. KPH bali barat tahun 2023 awal dinobatkan sebagai KPH efektif versi kementerian dalam negeri dan KLHK dengan capaian outcome tertinggi nasional. Sehingga KPH Bali Barat mampu melaksanakan bersama masyarakat pengelola untuk hilirisasi produk hasil hutan bukan kayu.