Bisnis.com, DENPASAR – Jumlah generasi milenial dan z Indonesia yang jumlahnya mencapai 74,93 juta tidak sejalan dengan akses asuransi yang memadai. Masih banyak generasi muda yang tidak memiliki jaminan asuransi dalam jangka panjang.
Senior Research Associate Indonesia Financial Group (IFG) Progres, Ibrahim Kholilul Rohman menjelaskan asuransi sangat penting bagi generasi muda seperti mahasiswa yang sangat aktif berkegiatan di luar rumah seperti traveling atau jalan – jalan.
Generasi muda harus mulai menyiapkan rencana asuransi sesuai dengan kebutuhan mereka saat ini dan untuk kebutuhan di masa tua. Generasi muda bisa mengalokasikan 10 – 15 persen dari pendapatannya untuk asuransi. Secara garis besar, jenis usaha asuransi di Indonesia umumnya terbagi menjadi dua yakni asuransi jiwa dan asuransi umum.
Perbedaan di keduanya adalah terletak pada subjek atau objek yang ditanggung. Disamping dua jenis usaha tersebut, dalam mendukung kapasitas pengelolaan risiko, perusahaan asuransi dibantu oleh perusahaan reasuransi untuk membagi sebagian risiko.
“Memilih asuransi harus sesuai dengan kebutuhan, misalnya jika baru diberikan motor oleh orang tua, motornya bisa diasuransikan, kemudian yang suka traveling bisa memilih asuransi yang mengcover mereka selama di perjalanan. Idealnya memang semua ruang yang punya resiko harus diasuransikan, tapi itu tidak mungkin karena mahal sekali, sekarang yang dilakukan harus memilih skala prioritas,” jelas Ibrahim dalam acara Bisnis Indonesia Goes to Campus di Undiknas, Jumat (29/9/2023).
Dalam memilih asuransi, harus diperhatikan kinerja perusahaan yang bisa dicek melalui laporan keuangan perusahaan secara berkala, jika perusahaan tersebut melaporkan keuangan secara periodik dan dalam laporan keuangan tersebut menunjukkan kinerja yang positif, maka produk asuransi perusahaan tersebut layak dipegang. Calon pemegang polis juga bisa mengecek legalitas asuransi di website Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca Juga
Ibrahim juga menjelaskan industri asuransi menjadi sangat penting bagi perekonomian sebagai sektor pengelola risiko dengan coverage risiko di hampir seluruh aktivitas. Dalam mendukung kapasitas pertanggungan risiko tersebut, dibutuhkan ekosistem yang saling bekerjasama dan terintegrasi dengan baik.
Menurutnya para lansia di Eropa atau di negara maju masih bisa jalan – jalan menikmati masa tuanya karena memiliki proteksi asuransi yang memadai yang sudah mereka mulai sejak muda. Sehingga di masa tua mereka bisa hidup dengan tenang.
Penggunaan produk asuransi di Indonesia didominasi oleh produk-produk asuransi jiwa dengan kontribusi premi sebesar 65 persen dari total premi industri asuransi secara keseluruhan. Total klaim dan pembayaran manfaat tahun 2021 Rp174 triliun. Total klaim kesehatan pada 2021 Rp13 triliun, dan total klaim kematian Rp21 triliun.