Bisnis.com, DENPASAR - PT Hotel Indonesia Natour mulai mempekenalkan Kawasan Ekonomi Khusus Sanur dengan cara menggelar upacara bendera di lokasi yang akan menjadi pusat kesehatan berskala internasional tersebut.
PT Hotel Indonesia Natour (HIN) melibatkan sebanyak 1.708 orang peserta dan mengibarkan bendera berukuran 7x8 meter di KEK Sanur untuk melambangkan Hari Ulang Tahun Indonesia yang ke 78 tahun. Upacara ini menjadi momentum istimewa karena pertama kalinya diselenggarakan di Kawasan Ekonomi Khusus Sanur sebagai pusat kawasan wisata kesehatan pertama di Indonesia. Direktur Utama HIN Christine Hutabarat yang menjadi pembina upacara dan menyampaikan agar jajarannya terus menjaga dan memupuk semangat kebangsaan.
“Melalui semangat perayaan ini, mari kita terus menjaga dan memupuk nilai-nilai kebangsaan, serta mewujudkan visi dan misi Hotel Indonesia Natour untuk memberikan pelayanan terbaik. Semangat kemerdekaan yang telah diraih sejak 17 Agustus 1945 terus memberikan inspirasi bagi kita semua untuk terus berkarya dan berkontribusi dalam memajukan negara khususnya industri pariwisata Indonesia" jelasnya dikutip dari siaran pers, Jumat (18/8/2023).
Baca Juga
Sebelumnya pelaksanaan upacara tersebut, HIN juga telah menggelar kegiatan doa bersama di KEK Sanur pada malam Kemerdekaan RI sebagai moment untuk merenungkan jasa dan perjuangan para pahlawan untuk merebut kemerdekaan Indonesia dan merefleksikan nilai-nilai persatuan, keragaman, dan semangat gotong royong yang telah membentuk bangsa.
Sanur menjadi pintu gerbang awal (the initial gateway) tempat lahirnya pariwisata Bali yang memperkenalkan dunia bahwa Bali menjadi salah satu tujuan pariwisata. Di sanur ini juga, Ir. Soekarno menginisiasi pembangunan hotel Grand Inna Bali Beach yang diresmikan pada 1 November 1966 sebagai hotel berstandar internasional pertama di Bali dan satu-satunya hotel dengan 10 lantai di Bali yang menjadi icon baru di dunia pariwisata.
Pengembangan KEK Sanur juga menjadi momentum menghidupkan kembali warisan dan mimpi Bung Karno untuk menjadikan Sanur dan Indonesia sebagai pusat perhatikan dunia. Kedepannya, kawasan ini diharapkan dapat mencegah lebih dari 2 juta wisatawan yang berobat ke luar negeri, dan pada tahun 2045 diprediksi mampu menghemat devisa hingga 86 T serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.