Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produktivitas Penggilingan Padi di Lombok Tengah Naik 40 Persen

Penggunaan listrik untuk menjalankan mesin penggilingan padi, terjadi peningkatan produksi hingga 40 persen.
Penggilingan beras./Bisnis.com
Penggilingan beras./Bisnis.com

Bisnis.com, DENPASAR – Produktivitas penggilingan padi di Lombok Tengah mulai meningkat setelah menerapkan electrifying agriculture atau penggilingan dengan memanfaatkan listrik sebagai pengganti solar yang selama ini menjadi bahan bakar mesin penggiling.

Lahpodzi, pemilik penggilingan padi di Dusun Pengeot, Desa Kelebuh, Lombok Tengah menjelaskan setelah menggunakan listrik untuk menjalankan mesin penggilingan padi, terjadi peningkatan produksi hingga 40 persen. Biaya penggilingan juga lebih irit karena tidak perlu lagi membeli solar yang ketersediaannya juga terbatas.

“Sangat terasa bedanya. Kalau dulu pada saat masih menggunakan mesin solar, kami hanya bisa menghasilkan 6 ton, namun kini kami dapat memproduksi 10 ton dalam sehari,” jelas Lahpodzi dikutip dari siaran pers, Selasa (4/7/2023).

Selain Lahpodzi, Junaidi, pemilik mesin penggiling padi di Lombok Tengah yang telah menjalankan usahanya sejak 2008 mengatakan sejak menggunakan listrik PLN, dia mampu menggiling padi hingga 15 ton per hari, meningkat signifikan dibanding saat menggunakan solar.

Dari sisi biaya, Junaidi mengaku jauh lebih efisien, saat menggunakan solar untuk sekali produksi harus membeli 3 jerigen solar dengan harga Rp 900.000. Namun sekarang setelah memakai listrik PLN, Junaidi hanya membayar maksimal Rp600.000 per minggu.

Sementara itu, General Manager PLN UIW NTB, Sudjarwo menjelaskan program electrifying agriculture dari PLN ini berfungsi sebagai solusi kelistrikan yang komprehensif untuk mendukung sektor agrikultura, Melalui pembangunan infrastruktur kelistrikan yang memadai, PLN memungkinkan petani untuk mengakses listrik dengan mudah dan menjalankan kegiatan pertanian dengan lebih efisien.

Djarwo juga menuturkan bahwa sejak diluncurkan, program electrifying agriculture telah menghasilkan keuntungan yang cukup besar bagi para pengusaha tani. Dengan adanya akses listrik yang andal, para petani dapat mengoptimalkan usahanya dan mampu memberikan dorongan yang signifikan bagi pengusaha tani dalam mengembangkan usaha mereka.

“Selain peningkatan keuntungan, program electrifying agriculture juga berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup para pelaku usaha agrikultura. Penggunaan listrik memungkinkan mereka menggunakan peralatan modern, memperpanjang waktu operasional dan mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual. Dengan demikian, program ini juga berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan mobilitas sosial di komunitas pertanian,” jelas Djarwo.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper