Bisnis.com, DENPASAR – Ekspor Bali pada Mei 2023 tercatat US$49,66 juta atau naik 13,29 persen jika dibandingkan dengan April 2023 yang nilai ekspornya US$43,84 juta. Secara year on year, nilai ekspor Bali pada bulan Mei 2023 juga tercatat lebih tinggi dibandingkan bulan Mei 2022 atau naik sebesar 4,08 persen.
Kepala BPS Bali, Retno Sri Subiyandani menjelaskan jika dilihat dari jenis komoditasnya, ekspor Bali didominasi oleh produk ikan, krustasea, dan moluska, yang tercatat sebesar US$ 11.990.675 dengan share sebesar 24,14 persen dari total ekspor. Dibandingkan dengan April 2023, dari sepuluh komoditas utama ekspor, tujuh komoditas meningkat dengan yang paling tinggi tercatat pada ekspor produk perabotan, lampu, dan alat penerangan.
“Ekspor komoditas tersebut mengalami peningkatan 53,66 persen, dengan tujuan utama ke Amerika Serikat. Jika dibandingkan dengan capaian bulan Mei 2022 (yoy), nilai ekspor tujuh komoditas utama tercatat naik, dengan peningkatan tertinggi juga tercatat pada ekspor produk perabotan, lampu, dan alat penerangan sebesar 104,52 persen,” jelas Retno melalui live streaming, Senin (3/7/2023).
Baca Juga
Dari sepuluh negara tujuan utama ekspor barang Provinsi Bali pada Mei 2023, secara bulanan seluruh negara tujuan tercatat menunjukkan peningkatan, dengan peningkatan paling tinggi tercatat pada tujuan Australia yaitu sebesar 83,85 persen, yang didominasi naiknya nilai ekspor produk logam mulia dan perhiasan atau permata.
Jika dibandingkan dengan catatan Mei 2022 (yoy), dari sepuluh tujuan utama ekspor Bali, nilai ekspor pada tujuh negara tujuan utama tercatat naik, dengan peningkatan tertinggi tercatat pada nilai ekspor ke Taiwan yakni sebesar 643,79 persen yang didominasi naiknya ekspor produk ikan, krustasea, dan moluska.
Secara kumulatif, nilai ekspor Bali ke luar negeri periode Januari-Mei 2023 tercatat sebesar US$236,95 juta, atau turun 4,94 persen dibandingkan periode yang sama di 2022 yang tercatat US$249,25 juta. Amerika Serikat tercatat sebagai pangsa ekspor terbesar dengan share 28,47 persen dari total nilai kumulatif ekspor. Penurunan nilai ekspor kumulatif terdalam tercatat pada ekspor tujuan Singapura yakni sebesar 44,46 persen.