Bisnis.com, DENPASAR - Lembaga pendidikan London of School of Public Relations (LSPR) berencana memperluas pendidikan reputation management (pengelolaan reputasi) yang berfokus pada pemahaman kebudayaan, terutama kearifan lokal dari masyarakat Bali.Kebudayaan Bali yang berisi nilai - nilai luhur yang adiluhung dianggap perlu dipahami oleh pelajar di LSPR, sehingga LSPR bisa berperan dalam mengelola kebudayaan Bali sesuai dengan bidangnya.
Rektor LSPR, Andre Ikhsano menjelaskan LSPR akan fokus dalam pengembangan pendidikan komunikasi yang berfokus pada kebudayaan Bali. Pendidikan komunikasi yang berfokus pada kebudayaan nantinya diharapkan bisa berdampak terhadap pemahaman utuh para wisman terhadap budaya Bali, sehingga pelanggaran wisman bisa ditekan. LSPR bakal bekerjasama dengan Pemprov Bali dalam pengembangan pendidikan komunikasi kebudayaan.
“LSPR memiliki sumber daya, kapasitas yang mumpuni di bidang pengelolaan reputasi kebudayaan. Kapasitas ini akan menjadi lebih bermakna dan bermanfaat bagi masyarakatnya. Itu sebabnya LSPR senang sekali bisa bermitra dengan pemerintah provinsi Bali, sehingga ke depannya bisa menjadi pusat kajian pengelolaan reputasi kebudayaan lokal,” paparnya akhir pekan lalu.
Baca Juga
Pemerintah Provinsi Bali menyambut baik rencana memperluas pendidikan reputation management (pengelolaan reputasi) yang berfokus pada pemahaman kebudayaan, terutama kearifan lokal dari masyarakat Bali. Gubernur Bali, Wayan Koster menjelaskan pendidikan merupakan pilar yang sangat menentukan dalam pemeliharaan dan penguatan sistem sosial suatu bangsa, yaitu kebudayaan. Bali dikenal sebagai masyarakat yang menjaga keutuhan kebudayaannya dan menjadi pemerkaya kebudayaan nasional Indonesia.
"Kami menyambut baik perluasan reputation management yang dilakukan LSPR. Ini menjadi penting agar kebudayaan Bali tetap relevan dengan kemajuan jaman," jelas Koster.
Gubernur mengungkapkan hal itu terkait dengan perkembangan global dan pengaruhnya yang siginifikan bagi masyarakat Bali. Meskipun ada dampak negatif yang cukup viral dalam pemberitaannya, terkait perilaku turis asing yang kurang mengindahkan kesopanan budaya Bali, namun tetap dapat terkendali berkat kuatnya kultur Bali itu sendiri dalam memelihara kesucian budayanya.