Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

100 Hotel di Bali Diminta Serap Komoditas Lokal

Hingga saat ini 12 hotel besar sudah mulai menyerap produk lokal seperti beras, buah dan sayur melalui Perumda Dharma Santika Tabanan.
Ilustrasi. /Foto Istimewa
Ilustrasi. /Foto Istimewa

Bisnis.com, DENPASAR – Pemerintah Provinsi Bali menargetkan 100 hotel di Bali menyerap komoditas lokal seperti beras, buah dan sayur hingga daging untuk menghidupkan pertanian lokal dan bisa memberi kesejahteraan bagi petani.

Gubernur Bali Wayan Koster menjelaskan target tersebut sudah mulai direalisasikan sejak 2022, dimana sejumlah hotel sudah mulai menjalin kerja sama dengan perusahaan umum daerah (Perumda) di kabupaten. Hingga saat ini 12 hotel besar sudah mulai menyerap produk lokal seperti beras, buah dan sayur melalui Perumda Dharma Santika Tabanan.

Koster bahkan menerbitkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.

“Kami berharap 100 hotel yang menjadi anggota PHRI bisa menyusul 12 hotel yang sudah menandatangani komitmen untuk menyerap produk lokal Bali, ini bagian dari upaya mengintegrasikan pertanian dan pariwisata Bali, sehingga maju bersama,” jelas Koster dari siaran pers, Rabu (28/6/2023).

Lebih lanjut, Koster mengajak seluruh pihak agar bersama-sama mendorong pariwisata Bali menjadi pariwisata yang berbudaya, berkualitas, dan bermartabat. Guna mendukung hal tersebut, telah diterbitkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2023 tentang Tatanan Baru Bagi Wisatawan Mancanegara Selama Berada di Bali.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho menjelaskan Peran Perumda perlu terus dioptimalkan untuk menjadi offtaker produk pangan dari petani lokal sehingga ketersediaan pangan di Bali tetap terjaga.

Peran Perumda sebagai off taker juga dapat memberikan jaminan kepastian harga di tingkat petani sekaligus mendorong penetapan harga yang saling menguntungkan petani dan pembeli, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani.

Trisno menyebut bahwa dalam konteks pengendalian inflasi, kerja sama antara PHRI dengan Paiketan juga merupakan salah satu upaya untuk menjaga kestabilan harga di daerah.

“Dengan sistem penjualan langsung dari petani - perumda - pelaku usaha perhotelan, maka rantai distribusi bisa menjadi lebih sederhana dengan biaya yang lebih efisien sehingga harga yang ditransaksikan juga menjadi lebih kompetitif,” ujar Trisno. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ajijah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler