Bisnis.com, DENPASAR—Kehadiran agen Brilink di Kota Denpasar tidak hanya membantu akses keuangan tetapi juga berkontribusi meningkatkan inklusi keuangan khususnya bagi pedagang.
Ni Komang Sukiarni, salah satu agen Brilink yang biasa memberikan layanan keuangan di Pasar Kreneng, Denpasar mengatakan sekarang ini pedagang mulai memahami kehadiran perbankan. Jika sebelumnya, banyak dari mereka meminjam di tengkulak, sekarang ini mereka lebih memilih di agen Brilink seperti dirinya.
“Karena mungkin lebih gampang dan mendapatkan penjelasan tentang bank, makanya lebih suka di kami,” tuturnya kepada Bisnis, Senin (26/6/2023).
Sukiarni sudah menjadi agen Brilink sejak 6 tahunan. Keikutsertaanya menjadi agen itu karena ditawari oleh perwakilan dari BRI di ibu kota Bali. Profesi sehari-harinya merupakan penjual makanan siap saji keliling. Setiap hari, dia berkeliling di pasar-pasar untuk menawarkan dagangan kepada pedagang khususnya di Pasar Kreneng, Kota Denpasar.
Sukiarni mulai pukul 07.00 Wita atau 08.00 Wita akan mendatangi satu persatu pedagang untuk menawarkan layanan transaksi keuangan. Jasa paling banyak diberikan adalah transaksi transfer uang hingga penjualan pulsa. Aktivitas ini dilakukannya setiap hari sehingga sebagian besar pedagang di pasar tradisional tersebut mengenalinya. Dalam sehari dia bisa melayani transaksi hingga Rp3 juta menggunakan gawai pintarnya.
“Pokoknya saya layani yang diminta pedagang tetapi selektif dan harus tahu juga siapa mereka. Misalnya ada pedagang mau kirim barang tapi uangnya kekurangan ya saya menutupi langsung,” jelasnya.
Baca Juga
Saat menawarkan layanan tersebut, Sukiarni sekaligus memberikan penjelasan tentang literasi keuangan kepada pedagang. Salah satu contohya mengenai suku bunga pinjaman hingga pemanfaatan Brilink untuk pembayaran BPJS Ketenagakerjaan sampai pembayaran listrik dan internet nirkabel. Semua informasi itu disampaikan secara informal seperti sedang berbicara kepada teman.
Informasi inilah yang membantu pedagang memahami kemudahan mendapatkan akses di bank seperti peminjaman dana. Menurutnya, keberadaan agen Brilink membuat pedagang pasar yang sering membutuhkan transaksi cepat terselamatkan daripada harus meminjam ke tengkukal dengan suku bunga sangat tinggi. Keiktusertaanya sebagai agen layanan keuangan tanpa kantor (Laku Pandai) itu juga membantunya meningkatkan pendapatan.
Data OJK Kantor Regional 8 Bali Nusra, agen laku pandai seperti Sukiarni di Bali mencapai 16.862 agen. Dari jumlah tersebut, 66,65 persen merupakan agen Brilink BRI. Adapun total nasabah agen keuangan ini di seluruh Pulau Dewata mencapai 137.090 orang dengan total tabungannya senilai Rp12,24 miliar. Keberadaan agen laku pandai seperti Brilink diakui telah membantu meningkatkan literasi keuangan masyarakat di destinasi wisata ini.
Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022, indeks literasi keuangan di Bali sebesar 57,66 persen sedangkan inklusi keuangan di daerah ini mencapai 92,21 persen. Angka ini sebenarnya melebihi capaian indeks inklusi nasional sebesar 49,68 persen, dan indeks inklusi keuangan nasional sebesar 85,10 persen.
Tingkat literasi keuangan mencerminkan pengetahuan terkait produk atau jasa layanan keuangan di lembaga keuangan formal. Tingkat inklusi merupakan ketersediaan akses bagi masyarakat untuk memanfaatkan produk atau layanan jasa keuangan di lembaga keuangan formal. Direktur Bisnis Mikro Supari mengatakan bahwa kehadiran AgenBRILink merupakan kontribusi nyata BRI untuk masyarakat.
Hadirnya Agen Brilink juga dapat memudahkan aktivitas kehidupan masyarakat Indonesia melalui fitur-fitur yang sudah disediakan. Fitur-fitur yang dapat dinikmati seperti, pembayaran tagihan listrik, air, iuran BPJS, telepon, pembelian pulsa, pembayaran cicilan, setoran pinjaman, memberikan layanan referral pembukaan rekening tabungan dan pinjaman, serta transaksi lainnya.
“Agen Brilink sebagai wujud memaksimalkan layanan untuk seluruh kebutuhan masyarakat,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulis.
