Bisnis.com, DENPASAR — Penyaluran kredit program mawar emas di Nusa Tenggara Barat (NTB) hingga April 2023 mencapai Rp2,37 miliar. Nilai tersebut merupakan capaian dari awal dimulainya penyaluran kredit pada 2020.
Kredit mawar emas merupakan program Tim Percepatan Aksi Keuangan Daerah (TPKAD) NTB dengan tujuan memberantas rentenir yang menjerat masyarakat, terutama kalangan ibu rumah tangga. Dalam penyaluran kredit, TPKAD melakukan pendekatan melalui masjid. Setiap nasabah mendapat pinjaman Rp1 juta - Rp2 juta.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB, Rico Rico Rinaldy menjelaskan, dari Rp2,37 triliiun, penyaluran dilakukan terbesar dilakukan okeh Bank NTB Syariah Rp1,3 miliar, BPRS Dinar Ashri Rp219 juta, PNM Mekar Rp76 juta, BSI 719 juta.
"Kredit kepada pelaku usaha ultra mikro ini disalurkan tanpa mengenakan bunga kepada debitur, sehingga tidak memberatkan debitur yang mayoritas ibu-ibu rumah tangga yang melakukan usaha mikro. Ini juga bagian dari upaya TPKAS melepas mereka dari jeratan rentenir," jelas Rico dari keterangan resminya, Jumat (23/6/2023)
Selain dari program mawar emas, TPKAD juga terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat. TPKAD melakukan literasi keuangan berbasis desa. Pada tahun 2023 akan dilaksanakan pilot project desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) dalam rangka menciptakan keuangan inklusif di wilayah perdesaan Hal ini diharapkan dapat semakin mendorong peningkatan penggunaan produk/layanan jasa keuangan serta kepemilikan rekening tabungan bagi masyarakat di wilayah perdesaan.