Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kisah Sukses Lika-liku Mantan Penyuluh Produksi Ribuan Liter Minyak Kelapa

Awalnya Zul hanya menjadikan produksi minyak goreng kelapa ini sebagai usaha sampingan, ketika memulai pada 2015.
Minyak goreng kelapa./Ist
Minyak goreng kelapa./Ist

Bisnis.com, DENPASAR – Berawal dari ingin memulai kembali usaha orang tuanya, produsen minyak kelapa di Kabupaten Lombok Utara, Zulhadi kini mulai merasakan manis usaha yang dirintisnya sembilan tahun lalu atau sejak 2015.

Mantan tim penyuluh lapangan (TPL) Kementerian Perindustrian ini memberanikan diri memulai usaha minyak kelapa pada 2015 dengan mendirikan sentral pengolahan minyak kelapa Al-Amin yang juga menjadi merek minyak kelapa tersebut. Motivasinya sederhana, ingin melanjutkan usaha orang tuanya yang dulu mengolah kelapa menjadi kopra.

Zulhadi juga ingin mengoptimalkan potensi Lombok Utara yang kaya dengan pohon kelapa yang dia sebut membentang dari ujung Barat hingga Timur.

Motivasi terbesar Zul ingin memberdayakan masyarakat desanya yang mayoritas berprofesi sebagai petani, buruh hingga pengepul kelapa.

“Ada goal yang ingin kami sampaikan, bahwa olahan kelapa ini agar menjadi usaha rakyat, kami mau memasyarakatkan industri kelapa, agar ibu-ibu yang memiliki pohon kelapa, buruh kelapa, pengepul hingga produsen menjadi satu ekosistem,” kata Zul kepada Bisnis, Selasa (30/5/2023).

Awalnya Zul hanya menjadikan produksi minyak goreng kelapa ini sebagai usaha sampingan. Ketika memulai pada 2015, dia masih bertugas sebagai penyuluh lapangan.

Saat itu produksi Zul masih kecil karena dia belum fokus karena harus membagi waktu antara tugas dinas dan usahanya tersebut. Lima tahun tepatnya di 2020, Zul membulatkan tekad untuk fokus di produksi minyak kelapa dan mundur dari tugasnya sebagai penyuluh lapangan.

Keputusan tersebut ternyata tepat, setelah fokus seratus persen di usahanya, secara perlahan produksinya meningkat. Dia berhasil menjalin kemitraan 147 orang warga desa yang berlatar belakang petani, buruh hingga pengepul kelapa yang terbagi dalam 10 kelompok. 

Warga tersebut dilatih Zul untuk mengolah minyak kelapa setengah jadi, kemudian dia Beli dan diolah oleh Zul di sentra produksinya menjadi minyak goreng siap pakai. Bahkan Zul mulai mengembangkan kemitraan ke desa lain di Lombok Utara, dan juga ke kabupaten lain di NTB.

Dengan melibatkan ratusan orang, setiap bulan Zul mampu memproduksi 2.000 liter hingga 3.000 liter minyak kelapa. “Itu produksi kami dalam keadaan normal, jika ada orderan khusus tentu akan bertambah. Kami pernah menerima orderan khusus hingga 20.000 liter, kapasitas produksi kami bisa 50.000 liter,” ujar Zul.

Untuk pemasaran minyak kelapa, Zul membentuk komunitas reseller. Menurutnya reseller ini berperan penting menjual minyak goreng kelapa hingga keluar Lombok Utara. Produknya kini banyak terjual di Mataram dan daerah lainnya di NTB. Bahkan minyak kelapa produksi UMKM ini sudah tembus Jakarta.

Zul juga sudah berencana membuka sentral distribusi di Tanah Abang, untuk melayani permintaan dari Jakarta dan sekitarnya.

Harga minyak goreng kelapa Al-Amin Rp25.000 per liter untuk harga reseller. Produk kemudian dijual dengan harga yang lebih tinggi oleh reseller. Soal harga minyak kelapa yang dinilai sebagian masyarakat tergolong mahal dibandingkan minyak goreng berbahan sawit, menurut Zul perbandingan tersebut kurang tepat. Pasalnya, minyak goreng kelapa bisa digunakan hingga tujuh kali, sedangkan minyak goreng sawit hanya boleh satu kali dan minyak goreng kelapa jauh lebih sehat dibandingkan minyak goreng sawit

Zul juga mengklaim minyak goreng kelapa produksinya jauh lebih murah jika dibandingkan dengan produksi minyak goreng kelapa pabrikan besar. “Kalau yang minyak goreng kelapa pabrikan harganya bisa Rp42.000 hingga Rp60.000 dengan kualitas yang sama dengan yang kami produksi,” ujar Zul.

Selain minyak goreng, IKM Al-Amin juga memproduksi sabun, arang hingga maggot yang menjadi produk turunan dari kelapa sehingga tidak ada komponen kelapa yang terbuang. Kedepannya IKM ini juga berencana memproduksi nata de coco.

Dengan produksi ribuan liter per bulan, omzet IKM Al-Amin pada 2022 mencapai Rp450 juta, pada 2023, Zul menargetkan omzet Rp700 juta, dengan produksi yang terus meningkat, Zul optimis bisa mencapai omzet tersebut

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper