Bisnis.com, DENPASAR – Kinerja industri keuangan nonbank seperti perusahaan pembiayaan, pembiayaan modal ventura dan fintech peer to peer lending tumbuh positif seiring dengan mulai pulihnya perekonomian Bali.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja perusahaan pembiayaan tumbuh 51,07 persen (yoy) dengan realisasi pembiayaan mencapai Rp9,28 triliun.
Kepala Kantor Regional OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Kristrianti Puji Rahayu menjelaskan pembiayaan dari perusahaan pembiayaan didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor, serta pembiayaan konsumtif termasuk rumah tangga.
Penyaluran pembiayaan melalui Fintech peer to peer lending tumbuh double digit sebesar 52,91 persen (yoy). Pembiayaan modal ventura sejumlah Rp84,75 miliar atau tumbuh 78,62 persen (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama di 2022.
“Kami juga mencatat tingkat pembiayaan bermasalah relatif rendah dan juga menurun dibandingkan akhir tahun 2022. Ini menunjukkan ekonomi Bali semakin pulih sehingga mendorong iklim perusahaan pembiayaan meningkat,” jelas Puji dikutip Kamis (6/4/2023).
OJK optimistis dengan semakin pulihnya ekonomi Bali, industri keuangan nonbank yang sempat mengalami kontraksi pada periode sebelumnya akan terus semakin cepat melakukan recovery atau perbaikan kinerja.
Baca Juga
Non Performing Finance (NPF) pada Februari 2023 dari perusahaan pembiayaan juga tercatat masih terkendali dengan baik dengan NPF 1,29 persen, begitu juga dengan perusahaan modal ventura 1,41 persen dan fintech lending sebesar 1,27 persen. Puji menjelaskan NPF ini jauh lebih terkendali dibandingkan dengan periode yang sama di 2022 dimana NPF perusahaan modal ventura misalnya mencapai 6,05 persen.