Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPK Perbankan di Bali Tumbuh Tapi Kredit Rendah, Ini Penyebabnya

Dana pihak ketiga (DPK) atau tabungan nasabah di perbankan hingga Februari 2023 mencapai Rp143,69 Triliun atau tumbuh 23,58 persen.
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Bisnis.com, DENPASAR – Dana pihak ketiga (DPK) atau tabungan nasabah di perbankan di Bali hingga Februari 2023 mencapai Rp143,69 Triliun atau tumbuh 23,58 persen jika dibandingkan periode yang sama pada 2022 (yoy).

Kepala Kantor Regional OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Kristrianti Puji Rahayu, menjelaskan tingginya pertumbuhan DPK di perbankan didorong oleh meningkatnya giro dan tabungan. “Peningkatan DPK secara tahunan ini didorong oleh kelompok bank pada KBMI 4. Disamping itu, berdasarkan jenisnya, peningkatan DPK ditopang oleh kenaikan giro dan tabungan,” jelas Puji dikutip, Kamis (6/4/2023).

Tren simpanan atau tabungan di perbankan yang tumbuh tinggi sudah terlihat pasca pandemi Covid–19. Pertumbuhan tabungan ini tidak selaras dengan kredit perbankan di Bali yang tumbuhnya hanya 3,03 persen dengan realisasi kredit Rp98,69 triliun.

Puji juga menjelaskan lebih rendahnya pertumbuhan kredit dari DPK menyebabkan Loan to Deposit Ratio (LDR) turun dari 70,25 persen menjadi 68,68 persen.

Menurut OJK, Pandemi Covid-19 yang terjadi selama dua tahun di Bali masih memberikan scarring effect, sebuah kondisi dimana masih menahan diri untuk belanja atau berinvestasi dengan uangnya sehingga memilih untuk menabung.

“Perekonomian di Bali memang sudah menggeliat, tetapi Kondisi pandemi Covid-19 masih memberikan scarring effect bagi perekonomian Bali,” jelas Puji.

Kondisi ini sebelumnya diakui juga oleh Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma, yang menjelaskan jika ada perubahan perilaku masyarakat dalam berbelanja. Pengalaman pandemi Covid – 19 yang dilalui masyarakat mengubah pola konsumsi masyarakat, sekarang masyarakat lebih hati – hati dalam berbelanja kebutuhan konsumtif atau bahkan berinvestasi, mereka lebih memilih menabung sambil melihat perkembangan ekonomi.

Pada 2022 misalnya, DPK di Bank BPD Bali mencapai Rp26,45 triliun atau tumbuh 13,16 persen (yoy), jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan DPK pada 2021 yang nilainya Rp23,38 triliun. “Yang paling terasa memang perubahan perilaku setelah pandemi, sekarang nasabah atau masyarakat itu lebih memilih menabung untuk mengamankan dana mereka, daripada berbelanja,” jelas Sudharma. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper