Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bali Operasikan Kapal Pengangkut Sampah Laut dari Prancis

Setelah diangkut ke atas kapal, petugas akan memilah sampah plastik dan organik ke dalam wadah yang berbeda.
Kapal Pengangkut Sampah Mobula 8 bersandar di Bali Marine Service, Pelabuhan Benoa pada Senin (20/3/2023)./Ist
Kapal Pengangkut Sampah Mobula 8 bersandar di Bali Marine Service, Pelabuhan Benoa pada Senin (20/3/2023)./Ist

Bisnis.com, DENPASAR – Kapal pengangkut sampah laut yang bernama Mobula 8 yang dikembangkan atas kerja sama pemerintah Indonesia dan Prancis mulai dioperasikan di perairan Benoa pada Senin (20/3/2023). 

Kapal mobula 8 ini dikembangkan untuk mengangkut berbagai jenis sampah laut, terutama sampah plastik yang selama ini masih mengotori perairan Bali. Kapal dengan ukuran panjang 8 meter diproyeksikan mampu mengangkut 10 kubik sampah per hari. Setiap hari kapal ini akan beroperasi di perairan Denpasar dan Badung. 

Setelah diangkut ke atas kapal, petugas akan memilah sampah plastik dan organik ke dalam wadah yang berbeda. Setelah itu akan dibawa ke darat dan dikirim ke tempat pengolahan sampah yang sudah ditentukan. 

Pelaksana Tugas (Plt) Asdep Keamanan dan Ketahanan Maritim Kemenko Marves, Helyus Komar menjelaskan kapal Mobula 8 merupakan bantuan dari pemerintah Perancis sebagai tindak lanjut kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Prancis dalam mengatasi masalah lingkungan.

“Ini adalah kerja sama dalam rangka melakukan pembersihan sampah di pantai di beberapa wilayah Indonesia, pertama kami lakukan di Bali, kemudian nanti bergerak ke Labuan Bajo dan Raja Ampat,” jelas Helyus di sela acara launching mobula 8 di pelabuhan Benoa, Senin (20/3/2023).

Mobula 8 akan berada di Bali selama satu tahun, untuk membersihkan sampah di laut bali, dalam implementasinya, Pemprov Bali akan mengkoordinasi pergerakan kapal mobula 8, termasuk bekerjasama dengan kelompok masyarakat sipil dan pecinta lingkungan. 

Mobula 8 akan menjadi kapal percontohan yang nanti bisa dikembangkan oleh pemerintah daerah untuk mengatasi sampah lautnya. Staf Ahli Menteri Bidang Sosio Antropologi Maritim Kemenko Marvest, Basilio Dias Aruajo menjelaskan tidak menutup kemungkinan akan ada transfer teknologi dari ahli di Prancis kepada Indonesia agar kapal sejenis bisa dibuat di Indonesia. 

“Sementara ini baru model pertama, kapal jenis mobula 10 juga sedang dikembangkan, kapasitasnya lebih besar lagi. Dan tentu akan dikembangkan melalui transfer teknologi,” jelas Dias. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper