Bisnis.com, DENPASAR – Kawasan Pura Besakih menjadi kawasan rumah ibadah dan pariwisata pertama di Bali yang ditata atau direstorasi secara total oleh pemerintah dengan konsep ramah lingkungan.
Penataan fasilitas dan aturan yang berkaitan dengan konsep ramah lingkungan/green tourism diterapkan di sana. Di kawasan Pura Besakih, tidak lagi ditemukan kabel di atas dengan tiang di sepanjang jalan, di kawasan ini kabel listrik ditanam di bawah tanah. Penggunaan kabel bawah tanah masih sangat langka di Bali bahkan di Indonesia.
Kemudian kawasan pura besakih juga dilengkapi dengan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebesar 400 Kwh yang akan digunakan sebagai sumber energi utama sistem listrik di pura Besakih. Gubernur Bali, Wayan Koster menjelaskan untuk menjaga lingkungan pura dari sampah plastik, pelaku UMKM yang berjualan di kawasan pura dilarang keras menggunakan kantong plastik.
“Pelaku UMKM kami larang keras menggunakan bahan plastik sekali pakai seperti tas kresek, pipet dan sejenisnya,” jelas Koster dari keterangan resminya, Senin (6/3/2023).
Para pedagang di kawasan pura besakih juga diminta untuk bertanggung jawab terhadap sampah yang berada di area UMKM, dengan memilah sampah organik dengan anorganik sehingga bisa diolah kembali.
Untuk kendaraan operasional antar jemput wisatawan atau pengunjung dari area parkir menuju kawasan pura, pemerintah juga menyediakan kendaraan listrik. Bahkan sistem pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) juga disediakan oleh PLN.
Baca Juga
Kawasan Pura Besakih yang selama ini menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Bali telah selesai dipugar oleh pemerintah. Pemugaran dan pengembangan dilakukan oleh Kementerian PUPR dan Pemprov Bali dengan anggaran Rp770 miliar. Dengan selesainya pemugaran ini, diharapkan bisa membuat wisatawan dan umat hindu yang datang beribadah bisa lebih nyaman dan tidak lagi terjebak macet karena keterbatasan lahan parkir.