Bisnis.com, DENPASAR – Tim SAR berhasil menemukan satu orang anak buah kapal atau ABK Linggar Petak yang bernama Olof Luturmas setelah melakukan pencarian selama tiga hari.
Korban ditemukan di barat daya dari Uluwatu dengan jarak 9,5 Nm arah barat daya, dari pelabuhan Benoa jarak 19 Nm. Saat ditemukan korban dalam kondisi terapung di tengah laut. Kepala Basarnas Bali, Gede Darmada menjelaskan korban ditemukan oleh KM Bahari Nusantara 25 yang melakukan penyisiran.
“Saat ditemukan KM Bahari Nusantara langsung melakukan evakuasi, kondisi korban dalam keadaan lemas karena terapung di tengah laut selama dua hari lebih,” jelas Darmada dari keterangan resminya, Kamis (2/3/2023).
Setelah penemuan tersebut, Basarnas memperluas area pencarian dengan melibatkan Basarnas Surabaya untuk membantu melakukan pemantauan dan pemapelan kapal-kapal yang melintasi seputaran perairan Grojogan serta Alas Purwo, karena adanya kemungkinan-kemungkinan terbawa ke arah barat.
Cuaca masih menjadi kendala pencarian korban KM Linggar Petak, tinggi gelombang di selat Bali mencapai empat meter disertai angin kencang. Pencarian korban dibatasi sampai sore hari, karena pencarian pada malam hari dinilai tidak efektif.
Darmada juga mengungkap jika mayoritas ABK tidak menggunakan pelampung saat kapal tenggelam, sehingga untuk kondisi korban saat ini masih spekulatif. Sisa korban saat ini yang masih belum ditemukan sejumlah sembilan orang. Basarnas berharap bisa menemukan korban dalam keadaan selamat.
Baca Juga
“Kalau tiga hari tanpa makan tanpa minum memang peluangnya kecil, tapi kalau mengapung dengan makanan kecil, ada sesuatu yang bisa diminum dan dimakan maka peluang selamat masih terbuka,” kata Darmada.
Sementara itu, korban yang selamat saat ini sedang menjalani perawatan intensif, mayoritas dari mereka mengalami cidera dan lemas. Satu orang diinfus untuk memulihkan tenaga korban.