Bisnis.com, DENPASAR – Pencarian kapal KM Lingkar Petak yang tenggelam di samudera Hindia terhalang oleh cuaca buruk di tengah laut sehingga pencarian terhadap 10 orang anak buah kapal (ABK) masih belum membuahkan hasil.
Kepala Basarnas Bali, Gede Darmadi menjelaskan tinggi gelombang yang mencapai empat meter dan kecepatan angin hingga 25 knot menjadi penghalang pencarian korban secara lebih luas. Sebelumnya pencarian dilakukan di sejumlah titik yang tetapi hasilnya masih nihil.
“Kami juga harus mempertimbangkan keselamatan tim dan kapal kami. Kami mencoba menyisir ke arah timur dari lokasi kejadian dan hasilnya masih nihil. Saat ini memang cuaca sedang buruk, karena pertimbangan keselamatan kami mengarahkan pencarian kami mendekati Bali dan kapal kami arahkan untuk lego jangkar sambal menunggu cuaca membaik,” jelas Darmadi. Rabu (1/3/2023)
Baca Juga
Sementara itu korban yang berhasil dievakuasi masih berada di KM Bahari Nusantara, kapal Basarnas juga belum berhasil memindahkan para korban dari KM Bahari karena cuaca buruk, masing-masing kapal masih berjibaku dengan ombak dan komunikasi terputus.
Di luar tim basarnas, pencarian juga sudah melibatkan komunitas nelayan Benoa, yang melakukan penyisiran di 30 mil sebelah barat laut Bali.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, KM Lingkar Petak tenggelam di samudera hindia pada Selasa (28/2/2023) pukul 13.00. Kapal tersebut bermuatan 15 orang ABK, saat ini 10 ABK masih dalam proses pencarian, sedangkan sisanya sudah dievakuasi, satu orang terkonfirmasi meninggal dunia.