Bisnis.com, NEGARA – Pelaku pariwisata Bali menyambut baik kabar bakal masuknya wisatawan dari New Zealand ke Bali pada akhir Maret 2022.
Kegembiraan pelaku pariwisata Bali dengan masuknya wisman New Zealand karena wisman ini memiliki spending atau tingkat belanja yang tinggi, dan juga length of stay di atas satu minggu. Dengan pengeluaran yang tinggi dinilai akan mendongkrak perekonomian Bali secara signifikan.
Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Bali, Putu Winastra menjelaskan wisman dari New Zealand merupakan wisman dengan kualitas yang baik, rata-rata mereka yang datang ke Bali merupakan wisman dengan ekonomi kelas menengah atas atau premium. Bali dinilai membutuhkan wisman berkualitas untuk memulihkan pariwisata Bali secara total.
“Harapan kami di Asita adalah bagaimana kita mengejar pasar yang memiliki length of stay-nya lama, Jadi wisman yang seperti dari New Zealand ini bagus bagi Bali, jika lama tinggalnya panjang maka pengeluarannya pasti akan besar,” jelas Winastra saat dikonfirmasi, Rabu (22/2/2023).
Winastra berharap pada 2023 ini semakin banyak wisman New Zealand yang akan datang, bahkan diharapkan lebih banyak dibanding pada 2019 atau sebelum pandemi. Hingga Februari 2023, Winastra mengaku belum menerima order paket wisata dari wisman New Zealand.
Sementara itu, General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan menjelaskan hingga saat belum menerima konfirmasi dari Air New Zealand terkait rencana penerbangan langsung dari maskapai tersebut dengan rute Denpasar-Auckland. Akan tetapi, Handy berharap penerbangan tersebut benar-benar terealisasi karena bisa meningkatkan pergerakan penumpang di bandara dan meningkatkan kunjungan wisman ke Bali.
Baca Juga
“Kami memang belum menerima informasi resmi terkait akan dibukanya rute Denpasar-Auckland. Kami tentu menanti realisasinya karena ini akan berdampak positif bagi Bali,” ujar Handy saat dikonfirmasi Bisnis.
Berdasarkan data tahun 2019, total penumpang penerbangan rute Auckland sebesar 156.403 penumpang dimana penerbangan dilayani dalam empat hari dalam satu minggu, sehingga dalam satu penerbangan dilayani kurang lebih 300 penumpang. Melihat data tersebut, rute Auckland dengan penerbangan datang dan pergi diminati oleh penumpang.
Jika merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), New Zealand memang belum masuk dalam 10 besar penyumbang wisman ke Bali. Tidak ditemukan secara pasti jumlah wisman Zealand yang datang ke Bali pada 2019. Penyumbang wisman ke Bali masih dari Australia, Tiongkok, India, UK, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Prancis, Jerman dan Malaysia.