Bisnis.com, DENPASAR – Perang Rusia dan Ukraina telah berdampak ke turunnya kemampuan atau minat warga Inggris untuk berwisata karena biaya hidup mereka yang melonjak naik akibat krisis energi yang melanda Eropa.
Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Matt Downing menjelaskan perang Rusia dan Ukraina memang tidak berdampak langsung ke Inggris, tetapi terhentinya pasokan gas dari Rusia ke Eropa sejak perang dimulai menyebabkan harga listrik menjadi lebih mahal. Warga Inggris pun harus mengeluarkan biaya yang mahal untuk memenuhi kebutuhan listriknya.
Tidak hanya berdampak ke biaya listrik, harga bahan pangan di Inggris pun melonjak naik dan secara otomatis menyulitkan ekonomi sebagian warga Inggris yang harus menyesuaikan alokasi anggaran mereka. Meningkatnya biaya hidup warga Inggris secara drastis berdampak ke turunnya kemampuan warga Ratu Elizabeth tersebut untuk berlibur ke kawasan lain seperti Bali.
Baca Juga
“Dampak dari perang Rusia memang tidak langsung tetapi perang ini telah mengakibatkan tingginya biaya hidup warga kami, mulai dari harga energi, harga listrik dan harga pangan. Banyak warga kami memfokuskan pengeluarannya pada energi dan pangan, untuk liburan masih tidak diprioritaskan saat ini,” jelas Matt kepada media setelah bertemu Wakil Gubernur Bali di Denpasar, Senin (6/2/2023).
Matt menjelaskan kunjungan wisman Inggris ke Bali saat ini masih di sekitar 100.000 orang saja, masih jauh di bawah jika dibandingkan sebelum pandemi yang kunjungan wisman Inggris ke Bali di atas 200.000. Matt berjanji tetap akan mengusahakan peningkatan kunjungan seiring dengan perbaikan ekonomi di dalam negerinya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati tetap berharap kunjungan wisman dari Inggris bisa meningkat di 2023 walaupun terdampak perang Rusia Ukraina. “Kami harap kondisi global akibat perang Rusia dan Ukraina segera membaik sehingga wisatawan bisa bepergian dengan nyaman,” ujar Cok Ace.