Bisnis.com, DENPASAR – Kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman di Bali dari Januari hingga Desember 2022 tembus 2,3 juta orang. Jumlah kunjungan tersebut lebih tinggi dari target yang dipatok pemerintah yakni 1,5 juta orang.
Gubernur Bali, Wayan Koster, menjelaskan, peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara tersebut didorong oleh meredanya kasus pandemi Covid-19 di Bali dan dibukanya penerbangan internasional dari berbagai negara.
“Walaupun kunjungan wisman baru tercapai 36,5 persen dari kondisi normal atau sebelum pandemi Covid-19, meningkatnya kunjungan di 2023 menandai bangkitnya sektor pariwisata Bali,” jelas Koster dalam pidato tahunannya dikutip, Senin (2/1/2023).
Koster menyebut kunjungan 2,3 juta wisman dam 3,9 juta wisatawan domestik pada 2023, membuat pariwisata Bali pulih lebih cepat dari yang diperkirakan, walaupun belum pulih sepenuhnya. Pada 2023 kunjungan wisman bakal meningkat drastis apalagi pemerintah sudah mencabut kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Bangkitnya sektor pariwisata Bali tersebut berdampak terhadap membaiknya ekonomi Bali yang sempat terkontraksi pada 2021. Hingga kuartal III/2022, pertumbuhan ekonomi Bali 8,09 persen, dan menjadi pertumbuhan tertinggi sejak pandemi Covid-19.
“Kini seluruh pelaku usaha pariwisata di Bali telah tersenyum berseri kembali, hunian hotel sudah penuh, restoran ramai pengunjung, juga objek wisata dikerumuni lagi. Kami telah mendapat laporan dari pelaku usaha pariwisata, mulai Desember 2022 sampai Maret 2023, pesanan kamar hotel semakin meningkat,” ujar Koster.
Baca Juga
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat sepanjang 2022, kunjungan wisman ke Bali tidak hanya dari jalur udara, tetapi juga dari jalur laut. Hingga November 2022 kunjungan wisman dari jalur laut sejumlah 787 orang atau 0,4 persen dari keseluruhan kunjungan wisman. Mayoritas wisman yang masuk dari jalur laut dibawa oleh kapal pesiar yang singgah di Pelabuhan Benoa.
“Kunjungan wisman terbesar dari Australia dengan persentase 73 persen, kemudian India 26 persen, Singapura 21,2 persen, Amerika Serikat 14,8 persen, dan Rusia 14 persen,” ujar Hanif melalui live streaming, Senin (2/1/2022).