Bisnis.com, DENPASAR – Pintu masuk Bali melalui jalur laut atau pelabuhan semakin diperketat jelang event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Keamanan di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk yang menjadi pintu masuk utama ke Bali dari pulau Jawa semakin ditingkatkan dengan penambahan tim pengamanan. Pemerintah melakukan pengetatan arus penumpang dan kendaraan yang akan menuju Bali.
Sejumlah personel telah diterjunkan ke lapangan yang terdiri dari Brimob Polda, BKO, Densus 88 guna mendukung sterilisasi dan pengamanan terkait penyelenggaraan G20.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin, menjelaskan pengetatan dilakukan untuk mengantisipasi potensi-potensi terjadinya ancaman dan gangguan selama G20.
“Pemeriksaan penumpang dan kendaraan diperketat yang akan menuju Bali. Sebelumnya juga telah dilakukan simulasi Tactical Floor Game (TGF) Komando Gabungan Pengamanan Giat G20,” jelas Shelvy dalam siaran pers, Rabu (9/11/2022).
Sejak beberapa pekan lalu, situasi penyeberangan khususnya di lintas Ketapang-Gilimanuk sudah mulai sibuk dengan kedatangan sarana pendukung seperti peralatan dan kendaraan menuju ke Bali. Selain lintasan Ketapang-Gilimanuk, ASDP juga memperketat lintasan Lembar-Padangbai yang menjadi pintu masuk Bali dari NTB.
Baca Juga
Shelvy menjelaskan, sejak beberapa bulan lalu, ASDP sudah melakukan persiapan-persiapan guna mendukung KTT G20, yang prestisius bagi Indonesia.
"Presidensi G20 ini menjadi pembuktian bagi kita sebagai bangsa dan negara bahwa kita mampu menyelenggarakan gelaran berskala internasional. Begitu pula ASDP sebagai BUMN, tentunya juga tidak ketinggalan dan siap berkontribusi dengan mendukung penuh G20 melalui kesiapan dan kelaikan kapal serta pelabuhan dan tentunya dengan memberikan pelayanan terbaik, sehingga KTT G20 dapat sukses dan berjalan lancar serta aman," ujar Shelvy.
Saat ini, trafik penyeberangan dari Jawa ke Bali dan sebaliknya, serta trafik Lombok ke Bali dan sebaliknya dilaporkan masih terlihat lengang atau belum ada lonjakan signifikan. Di lintasan Ketapang-Gilimanuk kapal yang beroperasi masih normal. Dari total 48 kapal, sekitar 28 unit yang beroperasi selama 24 jam atau sebanyak 224 trip. Sisa 20 unit kapal standby,
Periode November 2022, di lintas Ketapang-Gilimanuk tercatat total jumlah penumpang sejumlah 211.483 orang dan kendaraan 64.093 unit. Sementara, di lintas Lembar-Padang Bai pada periode yang sama tercatat total jumlah penumpang 4.863 orang dan kendaraan roda empat atau lebih 3.294 unit.