Bisnis.com, SINGARAJA – Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Titab menjadi salah satu pelopor pembangkit minihidro di Bali Utara yang saat ini dalam tahap konstruksi.
PLTM Titab dibangun memanfaatkan debit air bendungan Titab yang sudah beroperasi sejak 2013. Dipilihnya lokasi bendungan Titab sebagai kawasan PLTM karena debit air yang stabil sepanjang tahun. Stabilnya debit air tersebut didukung karena banyaknya sumber mata air di wilayah tersebut.
Site Manager PT Rogana Indah (Abipraya) Rizki Ulafa, menjelaskan konstruksi PLTM Titab bakal rampung pada Desember 2022 dan sudah mulai beroperasi. PLTM Titab bakal menghasilkan energi sejumlah 20 KWp, dan akan diserap oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
“Kami sudah melakukan Penandatanganan Kerja Sama (PKS) dengan PLN, selanjutnya PLN bakal mendistribusikan ke masyarakat Seririt, sehingga masyarakat yang dekat dengan PLTM Titab bisa menggunakan energi terbarukan,” jelas Ulafa kepada Bisnis, Kamis (15/9/2022).
Hadirnya PLTM di Bali Utara bakal berkontribusi positif terhadap masyarakat Bali Utara, mampu mengurangi pemakaian sumber energi lama seperti batu bara, yang sesuai dengan target pemerintah Bali untuk mencapai kemandirian energi dengan pembangkit yang ramah lingkungan.
Menurut Ulafa, PLTM Titab merupakan pelopor pembangkit minihidro di Pulau Dewata dan bisa menjadi pembangkit yang ramah lingkungan bagi Bali dalam jangka panjang. Rencana pembangunan PLTM direncanakan bakal dilakukan di bendungan lain yang memiliki potensi menghasilkan energi.
Baca Juga
Pembangkit minihidro memiliki kelebihan secara teknologi dan mampu bertahan selama 15 tahun jika dipelihara dengan baik. Dibandingkan pembangkit konvensional seperti batubara, PLTM tergolong memiliki efisiensi yang tinggi mencapai 80 persen.
Bendungan Titab sendiri yang bakal menunjang kinerja PLTMH Titab memiliki debit rata-rata tahunan mencapai 3.058 m3 per detik. Bendungan yang diresmikan oleh Presiden kelima Indonesia Megawati Soekarno Putri ini diproyeksikan mampu menambah cadangan listrik sejumlah 2x0,75 MW. (C211)