Bisnis.com, DENPASAR – Transaksi melalui platform e-commerce di Kabupaten Gianyar tumbuh 251 persen pada semester I/2022 seiring dengan membaiknya sektor pariwisata Gianyar dan meningkatnya aktivitas masyarakat.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bali mencatat pertumbuhan transaksi e-commerce ini jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada awal pandemi di semester I/2020. dan juga masih lebih tinggi dengan pertumbuhan pada semester I/2021 yang tumbuh 53 persen.
Kepala Kantor Perwakilan BI Bali, Trisno Nugroho, menjelaskan metode pembayaran yang paling banyak digunakan di Gianyar dalam transaksi di e-commerce yakni metode pembayaran non tunai seperti e-money, transfer, kartu debit/kredit online, penggunaan metode tersebut mencapai 73 persen, sementara penggunaan pembayaran COD dan melalui minimarket atau gerai hanya 27 persen.
Baca Juga
Menurut Trisno, pertumbuhan transaksi ini merupakan hasil positif bagi Bali yang sedang dalam masa pemulihan ekonomi. “Kami mendorong transaksi melalui non tunai harus terus tumbuh, oleh sebab itu jika banyak kegiatan wisata dan festival di Ubud maka peluang transaksi non tunai untuk terus tumbuh semakin besar,” jelas Trisno dalam siaran pers, Jumat (26/8/2022).
Gianyar juga menjadi daerah yang menggunakan QRIS tertinggi ketiga di Bali dengan jumlah merchant mencapai 51.806 merchant atau 10 persen dari seluruh merchant yang ada di Bali. BI juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui kegiatan budaya Ubud Beyond Festival yang mengusung "Lestari Budaya Bersama QRIS".
“Digitalisasi juga berperan mendukung kemajuan budaya, Ubud merupakan salah satu pusat kebudayaan Bali yang telah dikenal oleh dunia, dengan adanya QRIS diharapkan bisa mendukung kemajuan budayawan Ubud,” jelas Trisno. (C211)