Bisnis.com, DENPASAR – PT Jamkrida Bali Mandara membukukan laba sejumlah Rp2,3 miliar pada 2021 dari nilai penjaminan Rp4,2 triliun.
Jamkrida Bali mencatat nilai penjaminan pada 2022 meningkat dibanding 2021 yang nilai penjaminan kreditnya Rp3,08 triliun. Sedangkan jumlah debitur yang dijaminkan pada 2022 yakni 81.993 debitur.
Direktur Utama PT Jamkrida Bali, I Ketut Widiana Karya, menjelaskan sektor perdagangan menjadi sektor yang nilai penjaminannya paling tinggi dibandingkan sektor lain seperti sektor konstruksi, investasi, perikanan, pertanian dan peternakan.
Baca Juga
“Tugas kami memang fokus untuk memberikan penjaminan bagi pelaku usaha mikro yang belum layak mendapatkan kredit besar dari perbankan. Nilai kredit pelaku usaha mikro rata-rata Rp5 juta hingga Rp15 juta, mayoritas di sektor perdagangan,” jelas Widiana kepada Bisnis, Kamis (21/7/2022).
Sedangkan pada semester I/2022, nilai penjaminan Jamkrida Bali Rp2,1 triliun, dengan jumlah debitur 44.258 debitur. Sejak beroperasi pada 2011 hingga Juni 2022, nilai penjaminan Jamkrida Bali mencapai Rp20,8 triliun dengan plafon penjaminan Rp32,5 triliun. Jumlah debitur yang dijaminkan hingga Juni 2022 mencapai 432.205 debitur.
Jika dilihat dari sebaran daerah, penjaminan kredit terbesar berada di Kota Denpasar, kemudian Kabupaten Badung dan Tabanan. “Nilai penjaminan paling besar di Kota Denpasar karena jumlah UMKM paling banyak dibandingkan daerah lain,” ujar Widiana. (C211)