Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPD Bali Perkuat Ekosistem, Luncurkan Balipay

Fitur yang dihadirkan Balipay mendukung transaksi wisatawan saat berbelanja di sentral oleh – oleh, membeli tiket untuk masuk ke destinasi wisata, membayar hotel tanpa harus menggunakan uang tunai maupun kartu debit, khusus wisatawan mancanegara bisa memanfaatkan Balipay tanpa harus menukarkan mata uang dari negara asalnya ke rupiah.
Direktur Bisnis Non Kredit BPD Bali I Nyoman Sumanaya (kiri), Puteri Indonesia 2015 Anindya K. Putri, dan Direktur Operasional Bank BPD Bali Ida Bagus Gede Setia Yasa (kanan) saat peluncuran aplikasi Balipay di Nusa Dua, Selasa (12/7/2022). Bisnis/Harian Noris
Direktur Bisnis Non Kredit BPD Bali I Nyoman Sumanaya (kiri), Puteri Indonesia 2015 Anindya K. Putri, dan Direktur Operasional Bank BPD Bali Ida Bagus Gede Setia Yasa (kanan) saat peluncuran aplikasi Balipay di Nusa Dua, Selasa (12/7/2022). Bisnis/Harian Noris

Bisnis.com, DENPASAR—Bank Pembangunan Daerah Bali melengkapi ekosistem transaksi pembayaran non tunai dengan meluncurkan aplikasi Balipay sebagai uang elektronik yang dapat dimanfaatkan untuk bertransaksi di berbagai macam keperluan.

 Kehadiran Balipay sebagai upaya memberikan layanan transaksi digital atau non tunai bagi nasabah Bank BPD Bali dan wisatawan yang datang ke Bali tanpa harus membuka rekening bank. Masyarakat yang ingin menggunakan Balipay cukup menginstal di smartphone dan sudah bisa melakukan top up tanpa registrasi dengan nilai Rp2 juta, jika melakukan registrasi pengguna bisa melakukan top up hingga Rp20 juta.

Fitur yang dihadirkan Balipay mendukung transaksi wisatawan saat berbelanja di sentral oleh – oleh, membeli tiket untuk masuk ke destinasi wisata, membayar hotel tanpa harus menggunakan uang tunai maupun kartu debit, khusus wisatawan mancanegara bisa memanfaatkan Balipay tanpa harus menukarkan mata uang dari negara asalnya ke rupiah.

Direktur Operasional Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali Ida Bagus Setia Yasa menuturkan aplikasi ini mengantisipasi tingginya kebutuhan transaksi secara non tunai atau cashless. Keberadaan Balipay diharapkan mampu mendorong transaksi non tunai nasabah BPD serta mempermudah masyarakat mengakses sistem pembayaran tanpa harus menjadi nasabah bank. “Hadirnya Balipay bagian dari upaya kami menjadi tuan rumah di daerah sendiri, dalam hal ini Bali. Kami menargetkan wisatawan yang datang ke Bali, bertransaksi menggunakan Balipay, termasuk juga nasabah Bank BPD Bali secara otomatis bisa menggunakan Balipay,” ujar Setia Yasa, Rabu (13/7/2022).

BPD Bali menargetkan 20.000 user atau pengguna pada 2022, untuk mempercepat penggunaan Balipay, BPD Bali akan menggandeng Pemerintah Daerah, pelaku pariwisata, pihak perhotelan dan akomodasi hingga desa adat.

Selain itu, BPD Bali bekerjasama dengan Pemprov Bali dan Pemerintah daerah kabupaten dan kota se Bali juga meluncurkan smart kios untuk memfasilitasi pembayaran pajak daerah dan retribusi, smart kios ini merupakan sistem pembayaran digital yang menggunakan QRIS sebagai fitur utama.

“Sesuai dengan arahan dari Kementerian Informasi dan Komunikasi, Kementerian Dalam Negeri, dan Bank Indonesia, smart kios sebagai upaya digitalisasi pembayaran pajak dan retribusi daerah, ini juga inovasi kami yang akan berdampak terhadap peningkatan PAD di daerah,” ujar Setia Yasa.

Berdasarkan data Bank Indonesia Perwakilan Bali, transaksi secara digital menunjukkan peningkatan pesat, khususnya kanal pembayaran berbasis QR Code, QRIS.  Hingga April 2022, pemakai QRIS sebanyak 398.411 pengguna atau meningkat sebesar 94 persen jika dibandingkan pada awal 2022 yang tercatat sebanyak 204.945 pengguna. Peningkatan jumlah pengguna QRIS mendorong peningkatan jumlah transaksi pembayaran berbasis QRIS sebesar 310 persen  yaitu dari 319.000 transaksi pada April 2021 menjadi 1,3 juta transaksi pada April 2022.

Adapun dari sisi nominal mengalami peningkatan sebesar 406 persen yakni senilai Rp133,7 miliar dari periode sama tahun lalu senilai Rp26,4 miliar. Sementara, jumlah merchant yang menerima pembayaran menggunakan QRIS di Bali meroket hingga 102 persen menjadi 485.582 merchant pada Juni 2022, dari periode sama tahun lalu sebanyak 240.147 merchant.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper