Bisnis.com, MATARAM - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun dua saluran pengendali banjir di kawasan Sirkuit Mandalika untuk mencegah terjadinya luapan air jika hujan mengguyur sirkuit.
Dua saluran pengendali yakni Saluran Pengendali Banjir Timur dengan panjang 5 km dan Saluran Pengendali Banjir Barat dengan panjang 7,2 km. Lebar saluran pengendali banjir tersebut bervariasi mulai dari 2 meter hingga 14 meter.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I Hendra Ahyadi menjelaskan sistem pengendalian banjir di sirkuit Mandalika sudah berjalan optimal. "Dua saluran pengendali banjir melingkari Mandalika dan itu sudah efektif untuk mengendalikan air jika terjadi hujan lebat di Mandalika," jelas Hendra, Kamis (10/3/2022).
Drainase di dalam kawasan sirkuit juga sudah ditata oleh ITDC selaku penanggung jawab dan saat MotoGP dijamin tidak akan ada genangan air seperti saat World Superbike November 2021 lalu. "Kalau World Superbike itu kan masih ada genangan, sekarang ITDC sudah menata drainase dan pasti aman," ujar Hendra.
Sementara itu, ketersediaan air baku disalurkan melalui bendungan di Lombok Tengah. Kebutuhan air saat event MotoGP sekitar 20 liter per detik dan BWS menyiapkan suplai 130 liter per detik. "Kami sudah siapkan suplai air baku dari Bendungan Batujai. Sebenarnya untuk kawasan Mandalika suplai air baku dari bendungan Pengga tetapi karena belum selesai kami ambilkan dari Batujai," jelas Hendra.
Investasi Mandalika yang diprediksi pesat pasca MotoGP akan membutuhkan semakin banyak air baku untuk keperluan akomodasi seperti hotel, restoran.
Baca Juga
"Efek MotoGP ini Mandalika akan menjadi kawasan dengan ekonomi yang berkembang pesat, tentu kebutuhan air baku meningkat dan bendungan Pengga dalam jangka panjang akan menyuplai air baku ke kawasan Mandalika hingga 150 liter per detik, sementara bendungan Batujai bakal kami fokuskan untuk pengairan irigasi," kata dia. (K48)