Bisnis.com, MATARAM - Bisnis properti di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 2022 diproyeksikan membaik dibandingkan pada 2020 dan 2021 yang menurun akibat pandemi Covid-19.
Pulihnya sektor properti seiring dengan melandainya kasus Covid-19 di NTB dan pelonggaran pergerakan aktivitas perekonomian masyarakat di berbagai sektor.
Ketua Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) NTB I Made Agus Ariana menjelaskan banyak yang sudah mulai melirik properti untuk berinvestasi pada 2022.
"Banyak yang sudah mulai belanja di sektor ini (properti), mulai dari membeli rumah, membeli ruko untuk bisnis. Kami yakin bisnis properti bakal bergeliat progresif seiring dengan pelonggaran aktivitas di NTB. Kami optimis menatap 2022 dibanding dua tahun sebelumnya," jelas Agus, Senin (3/1/2021).
Agus menjelaskan pembangunan rumah, ruko, hingga perhotelan akan bergeliat pada 2022, khususnya pembangunan atau investasi perhotelan yang didukung oleh keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan sirkuit Mandalika.
"Kami yakin setelah permintaan turun selama dua tahun, pada 2022 akan kembali meningkat, terutama dengan adanya KEK Mandalika dengan sirkuit Mandalika di dalamnya, akan menarik minat investor untuk berinvestasi mendukung sport tourism," ujar Agus.
Baca Juga
Adanya varian omicron menurut Agus tidak begitu mengkhawatirkan bagi dunia bisnis domestik selama penyebaran bisa dikendalikan di NTB.
"Asal tidak seheboh yang dikhawatirkan kami tetap optimis. Kami menilai varian omicron akan lebih berdampak terhadap sektor pariwisata karena kebijakan pemerintah akan berubah-ubah sesuai perkembangan kasus penyebaran virus," kata Agus.
Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) NTB memproyeksikan ekonomi NTB akan tumbuh di angka 6 persen jika perbaikan ekonomi dan kasus covid-19 tetap melandai. Adanya event MotoGP 2022 dan event lainnya akan mendongkrak perekonomian NTB. Beberapa investor juga akan mulai pembangunan pada 2022 seperti investor Malaysia yang akan membangun hotel di Gili Gede senilai Rp75 miliar. (K48)