Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siasat Rumah Durian Lombok Cetak Omzet Rp800 Juta per Bulan

Berawal dari modal Rp800.000 pada 2015, kini usahanya sudah memiliki 400 mitra di seluruh NTB.
Pengunjung sedang memilih durian di Rumah Durian Lombok, Mataram./Bisnis-Harian Noris Saputra
Pengunjung sedang memilih durian di Rumah Durian Lombok, Mataram./Bisnis-Harian Noris Saputra

Bisnis.com, MATARAM - Durian menjadi salah satu buah yang berhasil di industrialisasi oleh Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Nusa Tenggara Barat.

IKM Rumah Durian Lombok berhasil mengembangkan buah durian menjadi beberapa produk turunan seperti pancake, es krim durian, brownis durian, durian cup. Pengembangan sudah dilakukan sejak 2015 yang berpusat di Narmada, Lombok Barat.

Owner Rumah Durian Lombok Sherly Santi menjelaskan berawal dari modal Rp800.000 pada 2015, kini usahanya sudah memiliki 400 mitra di seluruh NTB. "Kami membangunnya sejak 2015 dan secara bertahap kami jual, konsumen semakin suka dan terus ada permintaan. Saat ini ada 400 mitra yang menjual produk kami di seluruh NTB. Di Lombok Timur saja lebih dari 100 mitra," jelas Sherly pada Kamis (30/12/2021).

Selain di NTB, sejumlah 46 toko di Bali sudah menjadi mitra penjualan produk Rumah Durian Lombok. Saat ini omzet dari rumah durian Lombok mencapai Rp800 juta per bulan. "Penjualan tidak hanya di NTB, banyak permintaan datang dari Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga Jakarta. Pada 2022 kami menargetkan bisa menembus pasat ekspor," kata dia.

Rumah Durian mengambil durian lokal NTB seperti durian Sesaot, Lombok Tengah. "Kami juga mengambil durian dari Singaraja, Bali. Kami memprioritaskan durian lokal sebagai bahan baku kami," ujar Sherly.

Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti menjelaskan produk rumah durian berpotensi sebagai oleh-oleh untuk MotoGP dan wisata NTB. "Yang terpenting kemasan produknya bagus karena penonton MotoGP merupakan kelas menengah atas sehingga produk yang dicari produk dengan kemasan dan rasa yang bagus," jelas Nuryanti. (K48)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler