Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Pihak Ketiga di BPR dan BPRS NTB Tumbuh 20,70 Persen

Kredit di BPR dan BPRS pada semester I/2021 juga tumbuh 5,46 persen menjadi Rp1,8 triliun (yoy).
Logo BPR./perbarindo.or.id
Logo BPR./perbarindo.or.id

Bisnis.com, MATARAM - Dana Pihak Ketiga (DPK) di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) Nusa Tenggara Barat tumbuh signifikan 20,70 persen pada semester I/2021 menjadi Rp1,8 triliun (yoy).

Pertumbuhan DPK yang naik signifikan dibandingkan 2020 dikarenakan banyak masyarakat yang memilih menabung di tengah pandemi Covid-19.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTB Rico Rinaldy menyebutkan pertumbuhan DPK lebih tinggi dari rata-rata nasional. "Pertumbuhan DPK di NTB lebih tinggi dari nasional yang tumbuh 10,76 persen pada semester I/2021," jelas Rico dikutip dari rilis, Rabu (8/12/2021).

Kredit di BPR dan BPRS pada semester I/2021 juga tumbuh 5,46 persen menjadi Rp1,8 triliun (yoy), sedangkan non performance loan kredit masih terkendali di angka 0,46 persen (yoy). "NPL juga masih terkendali dengan baik, secara umum kondisi keuangan di BPR dan BPRS NTB sangat baik," jelas Rico.

Secara keseluruhan, aset di BPR dan BPRS hingga semester I/2021 mencapai Rp2,52 triliun. Terdapat 1 BPR/BPRS dengan aset di atas Rp750 miliar, 1 BPR/BPRS dengan nilai aset di atas Rp250 miliar, 9 BPR/BPRS dengan nilai aset Rp60 miliar hingga Rp180 miliar, dan 20 BPR/BPRS dengan aset di bawah Rp60 miliar.

"Secara umum kondisi keuangan BPR dan BPRS di NTB relatif masih terjaga dengan cukup baik, tercermin dari kondisi permodalan dan likuiditas rata-rata BPR dan BPRS yang masih terjaga sesuai ketentuan yang berlaku. Kami terus mendorong penguatan permodalan BPR dan BPRS di NTB dalam rangka meningkatkan daya saing serta mendukung pengembangan usaha yang lebih optimal, agar BPR dan BPRS di wilayah NTB dapat terus tumbuh secara sehat dan berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat," ungkap Rico. (K48)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper