Bisnis.com, DENPASAR — Pengeluaran riil per kapita masyarakat Bali terus mengalami penurunan selama dua tahun belakangan atau sejak pandemi Covid-19 melanda.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, pada 2020, pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan adalah senilai Rp13,93 juta atau turun 1,53 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2021, pengeluaran rill per kapita yang disesuaikan masyarakat Bali kembali mengalami penurunan sebedar Rp109.000 atau minus 0,78 persen menjadi Rp13,82 juta per tahun.
Kepala BPS Bali Hanif Yahya mengatakan penurunan pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan ini merupakan penurunan kedua secara berturut-turut semenjak tahun 2020. Pandemi Covid-19 yang masih terjadi, berdampak signifikan terhadap konsumsi masyarakat di Bali.
Padahal, pertumbuhan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada 2021 mampu mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. IPM Bali 2021 adalah sebesar 75,69 atau tumbuh 0,25 persen (meningkat 0,19 poin) dibandingkan capaian tahun sebelumnya.
"Meskipun mengalami percepatan pertumbuhan secara umum, salah satu komponen pembentuk IPM yakni rata-rata pengeluaran riil per kapita yang disesuaikan tercatat mengalami penurunan pada tahun 2021," katanya seperti dikutip dalam rilis, Senin (6/12/2021).
Sementara itu, komponen IPM lainnya yakni umur harapan hidup saat lahir (UHH) yang merepresentasikan dimensi umur panjang dan hidup sehat terus meningkat dari tahun ke tahun. Selama periode 2010 hingga 2021, UHH telah meningkat sebesar 1,63 tahun atau rata-rata tumbuh sebesar 0,21 persen per tahun.
Baca Juga
Pada 2010, umur harapan hidup saat lahir di Bali adalah 70,61 tahun, dan pada 2021 mencapai 72,24 tahun.
Selama periode 2010 hingga 2021, harapan lama sekolah di Bali tercatat meningkat sebesar 1,69 tahun, diikuti juga peningkatan rata-rata lama sekolah sebesar 1,32 tahun. Jika dihitung selama periode 2010 hingga 2021, harapan lama sekolah penduduk usia 7 tahun ke atas secara rata-rata tercatat tumbuh sebesar 1,24 persen per tahun.
Pada tahun 2021, harapan lama sekolah di Bali tercatat 13,40 tahun yang berarti bahwa anak-anak usia 7 tahun memiliki peluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga lulus D1 atau semester dua di tingkat universitas.
"Meningkatnya harapan lama sekolah menjadi sinyal positif bahwa semakin besar peluang anak-anak mendapatkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Sementara itu, rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas di Bali tercatat tumbuh 1,45 persen per tahun selama periode 2010 hingga 2021.
Pada 2021, secara rata-rata penduduk Bali usia 25 tahun ke atas telah mengenyam pendidikan formal selama 9,06 tahun, atau telah menyelesaikan pendidikan tingkat SMP sederajat.
"Pertumbuhan yang positif ini merupakan modal penting dalam membangun kualitas manusia Bali yang lebih baik," sebutnya.