Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

November 2021, Denpasar dan Singaraja Alami Inflasi

Tiga kelompok penyumbang inflasi terbesar di Denpasar antara lain perlengkapan rumah tangga, makanan, dan transportasi. Sementara itu, di Singaraja, penyumbang inflasi terbesar adalah makanan, perawatan pribadi, dan informasi.
rnUmat Hindu mengikuti rangkaian ritual upacara Aci Pakelem Hulu-Teben ring Panca Segara di Pantai Kuta, Badung, Bali, Sabtu (7/8/2021). Ritual yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Bali serentak di lima titik itu dilakukan untuk memohon agar pandemi Covid-19 dapat segera berakhir sehingga kehidupan masyarakat dapat berjalan normal kembali serta memohon agar umat manusia dihindarkan dari berbagai bencana dan musibah. ANTARA FOTO/Fikri Yusufrn
rnUmat Hindu mengikuti rangkaian ritual upacara Aci Pakelem Hulu-Teben ring Panca Segara di Pantai Kuta, Badung, Bali, Sabtu (7/8/2021). Ritual yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Bali serentak di lima titik itu dilakukan untuk memohon agar pandemi Covid-19 dapat segera berakhir sehingga kehidupan masyarakat dapat berjalan normal kembali serta memohon agar umat manusia dihindarkan dari berbagai bencana dan musibah. ANTARA FOTO/Fikri Yusufrn

Bisnis.com, DENPASAR - Denpasar dan Singaraja mengalami inflasi selama November 2021 dengan besaran 1,88 persen secara tahunan (YoY) dan 1,76 persen YoY.

Apabila dilihat secara bulanan, inflasi Denpasar adalah sebesar 0,71 persen mtm dan Singaraja 0,12 persen mtm. Secara tahun kalender, inflasi singaraja 0,68 persen ytd dan denpasar 1,26 persen.

Kepala BPS Bali Hanif Yahya mengatakan ada tiga kelompok penyumbang inflasi terbesar di Denpasar, antara lain perlengkapan rumah tangga, makanan, dan transportasi. Sementara itu, di Singaraja, penyumbang inflasi terbesar adalah makanan, perawatan pribadi, dan informasi.

Berdasarkan inflasi menurut komponen, komponen inti inflasi Denpasar adalah sebesar 0,6 persen dan Singaraja 0,06 persen. Kompomem pemerintah di Denpasar 0,69 persen dan Singaraja 0,01 persen. Komponen bergekolak Denpasar sebesar 1,22 persen dan Singaraja 0,43 persen.

Adapun komoditas utama penyumbang inflasi di Denpasar, yakm canang sari dengan inflaso 14,18 persen, Tarif angkatan udara inflasi 11,85 persen, dan minyak foreng 8,2 persen. Di Singaraja, komoditas penyumbang inflasi terbesar yakni minyak goreng dengan tingkat inflasi 7,16 persen, beras dengan tingkat inflasi 2,05 persen, dan telur ayam ras 8,14 persen.

"Komoditas penyumbang deflasi di Denpasar selama November 2021 adalah mangga, mainan anak, dan popok bayi sekali pakai, di Singaraja penyumbang deflasi yakni ikan tongkol diawetkan, bayam, dan cabai rawit," katanya Rabu (1/12/2021).

Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Denpasar dengan inflasi 0,71 persen mtm menempati urutan ke-12 dari 84 kota yang mengalami deflasi. Sementara itu, Singaraja menempati urutan ke-77 dari 84 kota yang mengalami inflasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper