Bisnis.com, DENPASAR – Regulasi yang mengatur kedatangan wisatawan ke Bali disebut-sebut sebagai biang kerok yang membuat kunjungan wisman masih nihil ke Bali.
Adapun sejak perbatasan internasional Bali dibuka pada 14 Oktober lalu, baru ada 3 penumpang kedatangan internasional di Bali. Kedatangan penumpang internasional itu terjadi pada 6 November 2021 dan merupakan atlet yang ikut serta pada Indonesia Badminton Festival 2021.
Pengamat ekonomi pariwisata dari Universitas Warmadewa I Made Suniastha Amerta mengatakan regulasi masih cukup memberatkan wisman yang berencana berkunjung ke Bali. Meskipun demikian, ia mengemukakan aturan yang diterapkan pemerintah sudah mengikuti prosedur standar WHO.
Belum lagi, kondisi pandemi yang masih berlangsung saat ini juga ikut memberatkan wisman untuk berkunjung ke Bali.
"Mereka masih trauma terhadap kondisi Pandemi Covid-19, dan kondisi ekonomi wisman yang belum stabil," katanya kepada Bisnis, Selasa (16/11/2021)
Sementara itu, pelaku usaha di Bali menilai regulasi kunjungan wisata yang berlaku saat ini telah menghambat kedatangan wisatawan mancanegara sejak perbatasan internasional dibuka 14 Oktober lalu.
Ketua Hipmi Bali Pande Agus Permana Widura mengatakan penerbangan langsung tidak efektif dalam mendatangkan kunjungan wisata. Apalagi, negara yang sebenarnya berpotensi untuk mendatangi Bali yakni Australia, Amerika Serikat, Jerman, Rusia, United Kingdom, Ukraina, dan Prancis tidak diizinkan masuk ke Bali.
Selain itu, kebijakan karantina 3 hari juga ikut menyebabkan belum adanya kunjungan wisatawan mancanegara.
"Sekarang harus dibuka yang betul-betul market Bali, ini semua dikarenakan regulasi, di Thailand kunjungan wismannya sudah 90.000 per hari," katanya kepada Bisnis, Selasa (16/11/2021).