Bisnis.com, MATARAM - Pelaku Event Orginizer (EO) di Nusa Tenggara Barat perlahan mulai bangkit seiring mulai diterapkannya CHSE secara menyeluruh baik di hotel, destinasi pariwisata dan saat event berlangsung.
Geliat kegiatan event di hotel maupun festival destinasi wisata mulai meningkat pada 2021, baik secara hybrid mapun offline dengan peserta terbatas. Pada 2021 banyak event lokal yang berhasil di selenggarakan seperti festival Bau Nyale, festival Senggigi, festival Ramadhan.
Chief Excekutif Officer Gudang Mahakarya Indonesia Lalu Chandra Yudistira, salah satu EO di NTB menjelaskan tahun 2021 lebih baik dibandingkan tahun 2020 yang eventnya murni harus online.
"Pada 2021 kami berhasil menyelenggarakan event bau nyale dengan hybrid, tentu dengan penerapan CHSE baik diakomodasi maupun destinasi. Penerapan CHSE yang sudah menerapkan di Lombok membuat kami bisa menyelenggarakan event secara hybrid," jelas Candra, Kamis (11/11/2021).
Meningkatnya event yang dihandle oleh pelaku EO di NTB juga berdampak pada pelaku UMKM yang ikut terlibat dengan membuka bazar di sekitar event. Chief Excekutiff Officer Aksara Andre Setiawan menjelaskan dengan diperbolehkannya event terbatas akan membangkitkan perekonomian di NTB.
"Saat penyelenggaraan festival Ramadhan 2021 di Islamic Center NTB, kami bisa melibatkan UMKM melalui stan bazar yang ada, walaupun kuotanya masih terbatas," ujar Andre.
Baca Juga
Sementara itu, Kemenparekraf juga telah membuat buku panduan penerapan CHSE yang dibagi event besar. Sub Koordinator Strategi Event Daerah Kemenparekraf Vicky Apriansyah menjelaskan pada 2021 NTB berhasil menyelenggarakan banyak event dengan penerapan CHSE.
"NTB banyak sekali event yang sudah sukses digelar pada 2021 seperti Festival Senggigi, Bau Nyale, Pesona Taliwang, dan banyak lagi. Tentu ini membangkitkan EO yang selama ini terdampak pandemi," ungkap Vicky. (K48)