Bisnis.com, MATARAM - Perum Bulog Nusa Tenggara Barat investasi Rp103 miliar untuk membangun infrastruktur corn driying center yang berfungsi sebagai pusat pengeringan dan penampungan jagung.
Lokasi pembangunan ditetapkan di daerah Manggalewa, Kabupaten Dompu. Proses pembangunan sudah dimulai sejak 2020 dan perkembangan pembangunan saat ini mencapai 80 persen.
Pimpinan Wilayah Perum Bulog NTB Abdul Muis menjelaskan investasi pembangunan CDC dilakukan sebagai upaya pengoptimalan penyerapan jagung petani. "Selain itu, CDC berfungsi menjaga kualitas jagung dari proses pemetikan, pengeringan, hingga proses pengeringan, selain itu menghindari dari hama dan pembusukan," jelasnya, Senin (8/11/2021).
Baca Juga
Dibangunnya CDC juga untuk menjaga stok jagung nasional yang mulai tergerus oleh peralihan fungsi lahan petani dari yang awalnya menanam jagung beralih ke porang. "Saat ini di beberapa daerah seperti Sulawesi petani jagung beralih menanam porang, karena dinilai harganya tinggi, sehingga CDC diperlukan untuk menjaga stok nasional," ujarnya.
Data Perum Bulog menyebutkan, produksi jagung NTB pada 2020 sejumlah 618.922 ton atau turun dibandingkan 2019 dengan jumlah produksi 709.853 ton. Turunnya produksi jagung disebabkan banyak petani beralih menanam padi untuk memenuhi kebutuhan pangan. "Dari jumlah produksi tersebut paling besar digunakan untuk pakan ternak, industri besar, kemudian kebutuhan rumah tangga, dan pembibitan," ungkapnya.
Abdul berharap petani jagung NTB tetap bertahan menanam jagung karena jagung merupakan komoditas kebutuhan dalam negeri. "Bulog siap menyerap jagung petani lebih optimal," ujarnya. (K48)