Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

11.365 Wajib Pajak di Bali Terima Insentif Pajak

Data teranyar menunjukkan penerimaan pajak per 25 Oktober 2021 mencapai Rp5,528 triliun atau 69,18 persen. Jika dibandingkan dengan posisi sama tahun lalu, penerimaan minus 13,43 persen.
Ilustrasi./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Ilustrasi./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, DENPASAR — Penerima insentif pajak di Bali baru sebanyak 11.365 wajib pajak dari 13.023 permohonan dengan realisasi senilai Rp114,7 miliar.

Plt. Kepala Kantor Wilayah Dirjen Pajak Bali Dudung Rudi Hendratna mengatakan insentif pajak ini diharapkan bisa menolong dunia usaha yang sangat terpuruk akibat pandemi Covid-19. Insentif pajak terutama diberikan kepada UMKM sehingga masih bisa hidup dan bertumbuh ketika kondisi perekonomian normal kembali.

"[Penerima insentif] ini belum maksimal, wajib pajak yang menjadi sasaran insentif belum seluruhnya," katanya, Rabu (27/10/2021).

Sementara itu, wajib pajak yang belum disetujui mendapatkan insentif karena belum memenuhi sejumlah persyaratan. Namun, periode pemberian insentif pajak masih berlangsung hingga akhir tahun nanti sehingga persetujuan insentif masih bisa diberikan.

"Silahkan memanfaatkan insentif, apakah akan ada perpanjangan, ini tergantung keputusan pemerintah pusat," sebutnya.

Data teranyar menunjukkan realisasi penerimaan pajak per 25 Oktober 2021 telah mencapai Rp5,528 triliun atau 69,18 persen. Jika dibandingkan dengan posisi sama tahun lalu, penerimaan pajak di Bali telah mengalami penurunan hingga minus 13,43 persen.

Tahun ini target penerimaan pajak di Bali adalah senilai Rp7,99 triliun.

Dudung berharap penerimaan pajak hingga akhir tahun nanti bisa mengejar target awal. Apalagi, seiring dengan pemulihan ekonomi, realisasi penerimaan pajak dalam tiga kuartal berturut-turut pada tahun ini terus mengalami perbaikan.

Semula, kontraksi penerimaan pajak pada kuartal I/2021 adalah sebesar minus 30,61 persen, kemudian pertumbuhannya membaik menjadi minus 20,20 persen per kuartal II/2021 dan minus 12,98 persen per kuartal III/2021.

"Dua bulan ke depan memang tidak mudah, di kami yang sebagian besar mengandalkan sektor pariwisata sangat berpengaruh, ini hikmahnya bagi kami untuk mencari potensi lain, di bali cari peluang lain, dan mudah-mudahan tahun ini selain pariwisata mulai bergerak, kemungkinan berasal dari perikanan dan industri kreatif," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper