Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemulihan Ekonomi di Bali, Dana Terbesar ke Perlindungan Sosial dan Klaim Pasien

Penyaluran ke perlindungan sosial mencapai Rp1,274 triliun atau 35,58 persen dari total realisasi. Sementara itu, realisasi klaim pasien mencapai Rp1,09 triliun atau 30,45 persen dari total realisasi.
Polisi meminta pengendara sepeda motor dengan plat nomor ganjil untuk putar balik saat penerapan ganjil genap dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di pintu masuk Pantai Bangsal Sanur, Denpasar, Bali, Sabtu (2/10/2021). Pemberlakuan ganjil genap yang digelar di tujuh titik pintu masuk objek wisata yang terletak di wilayah Sanur tersebut untuk mengantisipasi kerumunan pada libur akhir pekan sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19./Antara
Polisi meminta pengendara sepeda motor dengan plat nomor ganjil untuk putar balik saat penerapan ganjil genap dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 di pintu masuk Pantai Bangsal Sanur, Denpasar, Bali, Sabtu (2/10/2021). Pemberlakuan ganjil genap yang digelar di tujuh titik pintu masuk objek wisata yang terletak di wilayah Sanur tersebut untuk mengantisipasi kerumunan pada libur akhir pekan sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19./Antara

Bisnis.com, DENPASAR — Realisasi penyaluran dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Bali didominasi program perlindungan sosial dan klaim pasien rumah sakit.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kantor Wilayah Bali, realisasi PEN sampai kuartal III/2021 di Bali adalah senilai Rp3,581 triliun. Penyaluran ke perlindungan sosial mencapai Rp1,274 triliun atau 35,58 persen dari total realisasi. Sementara itu, realisasi klaim pasien mencapai Rp1,09 triliun atau 30,45 persen dari total realisasi.

Sisanya, dana PEN di Bali disalurkan untuk insentif tenaga kesehatan yang senilai Rp254 miliar, program padat karya PUPR Rp322 miliar, padat karya perhubungan Rp120,2 miliar, padat karya pertanian Rp11,59 miliar, ketahanan pangan Rp9,15 miliar, dan penempatan uang negara di BPD Bali untuk mendorong penyaluran kredit senilai Rp500 miliar.

Kepala Kantor Wilayah Dirjen Perbendaharaan Bali Teguh Dwi Nugroho mengatakan program perlindungan sosial yang disalurkan PEN meliputi kartu prakerja, bansos tunai, program sembako, program keluarga harapan, BLT Dana Desa, Subsidi internet, diskon listrik, dan bantuan pelaku usaha mikro (BPUM).

Secara rinci, subsidi internet disalurkan senilai Rp19,08 miliar ke 674.083 siswa, mahasiswa, guru, maupun dosen. Penyaluran kartu prakerja senilai Rp317,62 miliar ke 89.471 penerima, diskon listrik senilai Rp37,13 miliar ke 300.933 pelanggan, dan program keluarga harapan Rp162,16 miliar, kartu prakerja Rp317,62 miliar, bansos tunai Rp131,23 miliar, porgram sembako Rp174,26 miliar, dan bantuan pelaku usaha mikro (BPUM) Rp153,79 miliar.

"Realisasi PEN di Bali memang didominasi perlindungan sosial dan klaim pasien," katanya, Rabu (27/10/2021).

Sementara itu, untuk realisasi dana alokasi umum (DAU) dan dana bagi hasil (DBH) dalam rangka penanganan Covid-19, seluruh kabupaten di Bali terpantau telah memenuhi anggaran, kesuali Buleleng yang tercatat belum memnuhi. Pemenuhan DAU/DBH penangana Covid-19 baru 4,8 persen, di bawah realisasi kabupaten lainnya yang mencapai 8 persen ke atas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper