Bisnis.com, DENPASAR — Kementerian BUMN memastikan akses penerbangan yang memadai dalam mendukung kedatangan wisatawan mancanegara maupun domestik ke Bali.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bandara akan menjadi akses utama pariwisata Bali sehingga persiapannya perlu dipastikan dengan baik, terutama kewaspadaan dalam penanganan covid-19. Apalagi, dalam menghadapi Covid-19, kedisiplinan harus diutamakan, karena tidak ada yang 100 persen terproteksi.
Sementara itu, terkait penambahan penerbangan, Kementerian BUMN akan melakukannya sesuai dengan permintaan pemerintah Bali.
"Bapak Gubernur juga meminta penambahan penerbangan, kita siap dan langsung laksanakan. Kita juga berupaya menjaga kesehatan Bali. Ini waktunya Bali bangkit dibawah kepemimpinan Pak Gubernur. Kita harapkan cepat recover, sehingga ekonomi bisa tumbuh lagi," katanya, Selasa (5/10/2021).
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan wisatawan yang datang ke Bali pada pembukaan penerbangan internasional yang dilaksanakan 14 Oktober nanti berasal dari negara yang berisiko rendah penyebaran Covid-19. Penerbangan luar negeri tersebut merupakan penerbangan langsung tanpa transit.
Selain itu, untuk memastikan penerbangan tidak berisiko dalam menyebarkan Covid-19,wisatawan harus memenuhi syarat perjalanan, seperti sudah dua kali vaksin, melakukan test PCR, dan juga mengisi aplikasi EHAC yang terintegrasi dengan aplikasi pedulilindungi dan aplikasi welovebali.
Baca Juga
"Demikian juga di Bandara Ngurah Rai, akan di tes PCR, menunggu satu jam dan akan ditempatkan di hotel sementara selama 8 hari dan kita SWAB kembali. Jika negatif kita persilahan untuk berwisata di Bali atau pidah hotel," sebutnya.