Bisnis.com, DENPASAR — Menteri BUMN Erick Thohir mendorong pengusaha lokal Bali untuk kembali berusaha sebagai upaya membangkitkan ekonomi provinsi tersebut.
Bahkan, Erick Thohir berjanji, jika pengembangan pelabuhan Benoa oleh Pelindo III selesai, maka Kementerian BUMN akan mengalokasikan 100 persen arena komersial di pelabuhan Benoa untuk menampung produk dan hasil karya para pengusaha lokal untuk mempromosikan dan menjual produk UMKM serta ekonomi kreatif Bali.
Dalam kunjungan di Pasar Ubud, beberapa waktu lalu, Erick Thohir berbincang langsung dengan sejumlah pedagang pasar.
Menurutnya, pemerintah pusat dan daerah sudah mengeluarkan kebijakan yang berupaya mendorong kebangkitan ekonomi. Misalnya, pemerintah kabupaten Gianyar yang telah membangun pasar baru untuk para pedagang.
Selain itu, pemerintah pusat juga kembali memberikan subsidi listrik hingga siap menyalurkan bantuan modal. Kementerian BUMN melalui holding Ultra Mikro yakni BRI, PMN, dan pegadaian akan memudahkan pinjaman UMKM dengan bunga rendah.
"Ini sesuai arahan presiden agar KUR menjangkau 57 juta UMKM dalam 1 sampai 2 tahun ke depan," katanya.
Baca Juga
Menurutnya, sesuai dengan tupoksi Kementerian BUMN terhadap para UMKM atau enterprenuer baru, fokus dukungan yang bisa diberikan meliputi pendanaan, akses pasar, dan logistik. Terdapat beberapa BUMN yang bisa mendukung kemajuan industri ekonomi kreatif dan juga UMKM sehingga selain memberi bantuan, juga pendampingan agar bisnis sektor yang menggerakkan ekonomi di tingkat terbawah itu bisa berputar.
"Kita benahi infrastruktur, seperti pembangunan jalon tol karena ongkos logistik di Indonesia mahal. Jika logistik mahal, maka nilai kompetitifnya mahal. Soal pendanaan, BUMN punya holding ultra mikro yang terdiri dari BRI, Pegadaian, dan Penanaman Modal Madani yang bisa memfasilitasi pinjaman Rp 1 hingga 4 juta dengan bunga murah," lanjutnya.
Sementara akses pasar, Kementerian BUMN mempunyai platform PaDi (Pasar Digital) UMKM. Dengan didasari atas prinsip bahwa sebuah usaha tidak bisa berdiri sendiri, PaDi UMKM yang kini menampung hampir 10.000 UMKM menjadi marketplace yang bisa diakses BUMN untuk memenuhi kebutuhannya melalui UMKM. Terlebih dalam PaDi, para UMKM itu langsung terintegrasi dengan OSS (One Stop Service) Kementerian Investasi dan kemudahan mendapat sertifikasi dari Kementerian Perindustrian.