Bisnis.com, DENPASAR – Nusa Tenggara Barat (NTB) mengembangkan program Mahadesa dan NTB mall untuk mendorong industrialisasi pertanian.
Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan bahwa program Mahadesa adalah kelanjutan dari jaring pengaman sosial (JPS) Gemilang untuk memberikan bantuan kepada masyarakat. Di NTB, bantuan tersebut diubah dengan tidak disalurkan dalam bentuk uang tunai, tetapi produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal.
Produk tersebut merupakan olahan masyarakat atas hasil pertanian setempat, berupa sabun, hand sanitizer, hingga minyak goreng. Meskipun kualitasnya dinilai tidak setinggi produk di pasaran, Pemerintah NTB tetap berupaya mengakomodirnya dan membelinya dengan harga tinggi.
Menurutnya, program JPS yang hanya berlangsung 3 bulan kembali dilanjutkan dengan program Mahadesa. Program tersebut menghubungkan setiap badan usaha milik desa (BUMDes) masing-masing desa dalam menyalurkan produk masyarakatnya.
Pemerintah NTB mengklaim, program itu tidak hanya membantu penyaluran produk lokal, tetapi juga berhasil membuat UMKM di NTB naik kelas.
“Betapa banyak produk-produk kita kalau memenuhi kebutuhan masyarakat desa sudah cukup. BUMDes harus diberdayakan dan tidak hanya melulu simpan pinjam, tetapi juga jadi outlet yang menampung dan mendistribusikan produk,” katanya, Selasa (14/9/2021).
Untuk mendukung pertanian, kata dia, pihaknya tidak hanya berbicara mengenai tingginya produksi maupun semakin banyak petani muda, tetapi juga pemasaran produk agar tidak terjadi over supply.
Mahadesa pun dinilai sebagai salah satu wadah yang bisa mengatasi masalah over supply produk pertanian dan meningkatkan nilai tambah produk pertanian.
Nantinya, pemasaran produk-produk hasil hilirisasi pertanian juga dilakukan via NTB Mall.
“NTB ini penghasil jagung dalam jumlah yang sangat besar, tiga sampai empat kapal kami kirim ke Sulawesi dan Surabaya. Untuk bulan selanjutnya, kami dikirimi pakan ternak dari jagung yang kami produksi. Kami maknai pembangunan tidak boleh by number, tapi tentang peningkatan kapasitas masyarakat,” sebutnya.