Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penerimaan Bea Cukai Bali Nusra Capai 113 Persen dari Target Semester I/2021

Penerimaan Bea Cukai di Bali Nusra ditopang oleh dua kontributor utama, yakni cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) dan penerimaan bea keluar dari tambang milik PT Amman di Sumbawa.  
Wisatawan mengunjungi kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park di Badung, Bali, Sabtu (30/1/2021)./Antara-Naufal Fikri Yusuf
Wisatawan mengunjungi kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Cultural Park di Badung, Bali, Sabtu (30/1/2021)./Antara-Naufal Fikri Yusuf

Bisnis.com, DENPASAR – Penerimaan Kanwil Direktorat Jenderal Bea Cukai Bali, NTB, dan NTT (Bali Nusra) pada Semester I/2021 mencapai 113 persen dari target yang dicanangkan tahun ini senilai Rp1,1 triliun.

Plt. Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Bea Cukai Bali Nusra I Made Wijaya mengatakan penerimaan Bea Cukai di Bali Nusra ditopang oleh dua kontributor utama, yakni cukai Minuman Mengandung Etil Alkohol (MMEA) dan penerimaan bea keluar dari tambang milik PT Amman di Sumbawa.  

Wijaya menjelaskan bahwa saat ini ada 33 pabrik MMEA besar di Bali, dan hanya sedikit yang terdampak pandemi Covid-19. Karena pasarnya semata-mata bukan hanya wisatawan yang ada di Pulau Dewata, tapi juga didistribusikan ke seluruh wilayah di Tanah Air, termasuk di daerah Papua.  

"Oleh karena itu, dampak pandemi ini untuk penerimaan MMEA ada kontraksi tapi tidak banyak," kata dia kepada Bisnis, Sabtu, (26/6/2021). 

Kemudian, lanjutnya, untuk penerimaan bea keluar terbesar dari PT Amman yang pada tahun ini tidak terpengaruh oleh pandemi. Bahkan perusahaan pertambangan di NTB tersebut terus menunjukan tren kenaikan, karena sedang masa panen.

"Karena sedang dalam masa panen tambang, kami prediksi hingga akhir tahun penerimaan bea keluar bisa naik terus," jelasnya. 

Dia menuturkan, pihaknya optimistis tahun ini target penerimaan bea cukai Bali Nusra bisa mencapai 140 persen atau senilai Rp1,4 triliun. 

Agar target mampu tercapai, maka diharapkan cukai MMEA akhir tahun mencapai Rp700 miliar, penerimaan bea keluar dari tambang Rp600 miliar. 

Sisanya senilai Rp100 miliar dicanangkan akan diperoleh dari bea masuk yang disumbang dari kantor-kantor yang lain, seperti Kantor Bea Cukai Mataram, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, dan Sumbawa. 

"Khusus di Kantor Bea Cukai Sumbawa terus mendapat bea masuk dari sektor tambang, karena adanya alat-alat konstruksi baru yang masuk. Jadi disana bea keluar besar, bea masuk juga ada," tambahnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper