Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kunjungan Wisatawan Domestik ke Bali Capai 50 Persen dari Kondisi Normal

Kedatangan wisdom 8.000 orang per hari dapat mengisi okupansi hotel di Bali mencapai 11 persen.
Kapal cepat yang berangkat menuju Pulau Nusa Penida tetap beroperasi saat gelombang pasang di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (28/5/2021)./Antara-Nyoman Hendra Wibowo
Kapal cepat yang berangkat menuju Pulau Nusa Penida tetap beroperasi saat gelombang pasang di Pantai Sanur, Denpasar, Bali, Jumat (28/5/2021)./Antara-Nyoman Hendra Wibowo

Bisnis.com, DENPASAR - Kunjungan wisatawan domestik saat ini ke Bali mencapai sekitar 8.000 orang per hari atau 50 persen dibandingkan kondisi normal sebelum pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Pariwisata Bali I Putu Astawa mengatakan jumlah kunjungan wisatawan domestik (wisdom) ke Pulau Dewata pada kondisi normal sekitar 16.000 orang per hari. Sedangkan pada awal munculnya pandemi Covid-19 kunjungan wisdom hanya 2.600 - 3.000 orang.

Kemudian, setelah setahun lebih terdampak Covid-19, saat ini kunjungan wisdom ke Bali mencapai 8.000 orang per hari. Hal ini dinilai karena tumbuhnya kepercayaan masyarakat Indonesia mulai tumbuh terhadap penerapan protokol kesehatan (prokes) pariwisata di Pulau ini.

"Peningkatan kunjungan wisdom ini juga dipengaruhi oleh kerjasama semua stakeholder terkait untuk berkomitmen menerapkan prokes untuk meyakinkan wisdom," tuturnya melalui diskusi secara virtual, Kamis (17/6/2021).

Menurut Astawa, dengan kedatangan wisdom 8.000 orang per hari dapat mengisi okupansi hotel di Bali mencapai 11 persen. Jumlah ini berpotensi untuk terus meningkat dengan adanya Work from Bali (WfB) dan rencana pembukaan pariwisata Internasional pada Juli mendatang.

"Open border ini juga diharapkan bisa menumbuhkan semangat pelaku pariwisata dari keterpurukan yang berlangsung lama. Kami butuh adanya open border pariwisata internasional seperti Dubai dan Maldive," tambahnya.

Lebih lanjut, sambungnya, Bali juga menargetkan wisatawan mancanegara ramai berkunjung pada perayaan Christmas dan tahun baru melalui travel bubble. Kerja sama ini dibangun dengan negara yang bersedia melakukan kunjungan resiprokal dan yang memiliki risiko penyebaran Covid-19 yang rendah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper