Bisnis.com, MATARAM - Provinsi Nusa Tenggara Barat berencana akan membangun pabrik bata plastik atau ecobrick di lahan seluas 20 haktare di kawasan Science and Techno Park (Stipark) Banyumulek, Lombok Barat.
Pembangunan pabrik bata dari bahan plastik dibangun oleh investor BlockSolutions asal Finlandia bersama Circular Ekonomi dengan nilai investasi US$ 2,5 juta. Dua investor yang akan mendanai pembangunan pabrik bata plastik merupakan kolaborasi antara investor bata dan lingkungan.
Perwakilan investor Duncan Ward menjelaskan investor bata plastik berkomitmen membangun pabrik di NTB dengan ketentuan yang diberikan oleh Pemprov NTB seperti ketentuan bahan baku, kesiapan transfer teknologi dari investor kepada masyarakat NTB.
"Investor berkomitmen melakukan transfer pengetahuan dan teknologi pembuatan bata plastik," ujar Ducan, Rabu (19/5/2021).
Kepala Dinas Perindustrian NTB Nuryanti menjelaskan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) NTB untuk penyediaan bahan baku sampah plastik yang akan digunakan membuat bata plastik.
"Kami akan berkoordinasi dengan DLH untuk penyediaan bahan baku," jelas Nuryanti.
Baca Juga
Wakil Gubernur BTB Sitti Rohmi Djalillah menjelaskan pembangunan pabrik bata plastik selain berdimensi bisnis harus memperhatikan penggunaan lingkungan, terutama jenis plastik yang digunakan.
"Pabrik bata plastik tentu akan berdampak baik karena akan menggunakan sampah plastik dan otomatis mengurangi volume sampah plastik. Tapi jenis plastik yang digunakan jangan harus diperhatikan, jangan sampai plastik yang mengandung racun," ujar Rohmi.
Pembangunan pabrik bata plastik ditargetkan rampung dan mulai beroperasi pada akhir tahun 2021. Selain itu, Bata plastik yang akan diproduksi diharapkan menjadi penunjang pembangunan rumah layak huni maupun program sosial lainnya.
"Dengan adanya pabrik bata plastik, kami memiliki alternatif dalam pengelolaan sampah plastik. Perlu disiapkan skema pengelolaan di TPA dan bank sampah agar bahan baku terpenuhi," ungkap Rohmi. (K48)