Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi Kebutuhan Uang Tunai Periode Lebaran di Bali Rp2,2 Triliun

BI menyiapkan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Bali senilai Rp4,3 triliun. Uang tunai yang disiapkan tersebut tidak hanya khusus untuk lebaran.
Logo Bank Indonesia/Istimewa
Logo Bank Indonesia/Istimewa

Bisnis.com, DENPASAR -- Bank Indonesia (BI) memproyeksi kebutuhan uang tunai di Bali saat libur lebaran hanya mencapai Rp2,2 triliun atau 52,38 persen dari jumlah dana yang disiapkan.

Adapun BI menyiapkan uang tunai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Bali senilai Rp4,3 triliun. Uang tunai yang disiapkan tersebut tidak hanya khusus untuk lebaran.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan uang tunai senilai Rp4,3 triliun tersebut belum mengalami penarikan yang jika dibutuhkan akan dikirim dari Surabaya dengan diambil oleh masing-masing perbankan yang berada di Bali.

Nantinya, masyarakat yang membutuhkan uang tunai dapat melakukan penarikan ke masing-masing bank yang ada di Bali. Khusus di Bali, ada 227 titik loket penukaran uang yang tersebar di seluruh kabupaten/kota.

Jumlah uang tunai yang disiapkan memang melebihi proyeksi kebutuhan masyarakat. Hal tersebut mengacu pada kebutuhan uang tunai masyarakat Bali selama periode Januari -April 2021 yang lebih rendah dibandingkan dengan periode sama tahun lal,  yakni menurun 44 persen dari semula Rp4,8 triliun menjadi Rp2,7 triliun.

"Rp4,3 triliun itu untuk Bali saja, ketersediaan ya bukan kebutuhan, sampai hari ini masih Rp4,3 triliun dan belum disalurkan. Kami siapkan uang tunai tersebut termasuk untuk lebaran, proyeksi kita yang ditarik dari Kuningan sampai dengan lebaran akan mencapai Rp2,2 triliun," katanya kepada Bisnis, Jumat (7/5/2021).

Menurutnya, berkurangnya potensi kunjungan wisatawan domestik selama libur lebaran dan adanya larangan mudik, akan membuat penarikan uang tunai di Bali lebih rendah dari kondisi normal. Namun, khusus pada periode lebaran, nilainya akan lebih baik dari 2020.

Misalnya, pada lebaran 2019, penarikan uang tunai (outflow) mencapai Rp4,13 triliun. Pada periode lebaran 2020 junlahnya turun menjadi Rp1,39 triliun. Periode lebaran tahun ini diperkirakan jauh lebih baik dari 2020 dengan jumlah Rp2,2 triliun.

Kondisi lebaran tahun ini dinilai lebih baik dibandingkan tahun lalukarena penerapan pembatasan sosial skala besar (PSBB) yang sangat ketat. "Saat ini di Bali masih ada aktivitas, kondisi lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu," sebutnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper