Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I 2021, Pertumbuhan Ekonomi Bali Minus 9,85 Persen

Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya atau pada kuartal IV/2020 (quarter to quarter/QtQ), pertumbuhan ekonomi Bali juga tercatat minus 5,24 persen.
Pemukiman di Denpasar Bali./Istimewa
Pemukiman di Denpasar Bali./Istimewa

Bisnis.com, DENPASAR - Pertumbuhan ekonomi Bali selama kuartal I/2021 tercatat terkontraksi minus 9,85 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/YoY). Sementara itu, jika dibandingkan dengan periode sebelumnya atau pada kuartal IV/2020 (quarter to quarter/QtQ), pertumbuhan ekonomi Bali juga tercatat minus 5,24 persen.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, nilai tambah bruto atas dasar harga konstan (ADHK) selama kuartal I/2021 adalah Rp34,81 triliun sedangkan atas dasar harga berlaku (ADHB) senilai Rp52,88 triliun.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali Hanif Yahya mencatat ada sejumlah peristiwa yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Bali pada kuartal I/2021.

Pertama, dari sektor pariwisata yang masih mengalami penurunan kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 99,99 oersen secara YoY pada kuartal I/2021. Belum pulihnya pariwisata Bali juga tercermun dari turunnya kedatangan penumpang domestik sebesar 69,36 persen YoY. Rata-rata tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang juga turun dalam yakni sebesar 76,75 persen YoY pada kuartal I/2021.

Kedua, sektor transportasi juga terdampak cukup dalam selama kuartal I/2021 dari adanya pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa Bali yang diikuti PPKM Mikro, pembatasan kapasitas penumpang pada moda transportasi, penutupan operasional pelabuhan penyebrangan dan bandara udara di Bali selama Nyepi serta penurunan volume ekspor impor.

Alhasil, data ASDP menctat penurunan volume kendaraan sebesar 45,72 persen YoY pada kuartal I/2021. Pada jalur angkutan udara , selama kuartal I/2021, terjadi penurunan keberangkatan penumpang internasional sebesar 99,99 persen YoY dan domestik sebesar 70,85 persen YoY.

Ketiga, di sektor pemerintahan masih mencatatkan realisasi anggaran yang belum optimal. Selain itu, pendapatan asli daerah (PAD) di beberapa wilayah juga ikut mempengaruhi alokasi anggaran.

Data realisasi belanja pemerintah daerah tercatat turun 15,98 persen YoY selama kuartal I/2021. "Tiga catatan ini memberikan dampak bagiamana kondisi perekonomian Bali pada kuartal I/2021," katanya, Rabu (5/5/2021).

Sementara itu, struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bali secara tahunan menunjukkan sektor penyediaan akomodasi makan minum masih berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi dengan porsi 17,39 persen. Selama kuartal I/2021, sektor penyediaan akomodasi makan minum mengalami penurunan eprtumbuhan sebesar minus 24,42 persen YoY.

Sektor kedua yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Bali pada kaurtal I/2021 adalah pertanian kehutanan dan perikanan dengan porsi 15,57 persen yang tumbuh minus 0,49 persen YoY. Ketiga, yakni sektor konstruksi dengan porsi 11,19 persen dengan mampu tumbuh minus 2,56 persen YoY.

Berdasarkan pengeluaran, kontribusi terbesar datang dari konsumsi rumah tangga (57,09 persen) yang tumbuh minus 3,73 persen YoY. Kemudian diikuti inevstasi (32,22 persen) dengan tumbuh minus 8,33 persen YoY dan konsumsi pemerintah (7,28 persen) dengan tumbuh minus 21,04 persen YoY.

"Kita memang melihat dari aspek pengeluaran maupun lapngan usaha ada beberapa komponen yang cukup dalam terkontraksi," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper