Bisnis.com, MATARAM - Tunjangan Hari Raya dari pemerintah maupun swasta diharapkan menumbuhkan industri retail Nusa Tenggara Barat.
Industri retail NTB belum menunjukkan kenaikan penjualan pada Ramadan 2021, berbeda dengan momen serupa sebelum pandemi yang peningkatan bisa mencapai 50 persen.
Ketua Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (Aprindo) NTB Abdul Azis Bagis menjelaskan jika dana THR dan stimulus lainnya bisa cepat dicairkan menggerakkan industri retail NTB terutama UMKM.
"Kami berharap THR cepat dicairkan dan juga dana stimulus lainnya seperti BLT, jika dibelanjakan pada UMKM kita maka akan sangat terasa manfaatnya," jelas Azis kepada Bisnis, Kamis (22/4/2021).
Jika THR sudah mulai bergulir ke masyarakat, baik untuk PNS maupun pegawai swasta, Azis memprediksi terjadi peningkatan penjualan sejumlah 10 persen pada Ramadan kali ini.
"Sekarang peningkatan signifikan penjualan belum terjadi karena THR belum dicairkan, dan kami berharap ketika THR turun bisa dibelanjakan pada UMKM di NTB agar manfaatnya langsung terasa. Kalau dana stimulan dan THR hanya dibelanjakan di retail berjejaring internasional maupun nasional dampaknya tidak begitu terasa," ungkapnya.
Baca Juga
Data Aprindo mencatat, penurunan penjualan industri retail di NTB pada kuartal II/2019. Pada 2020 penurunan omzet terjadi sejumlah 12 persen.
"Pada 2020 paling parah kuartal I/2020 hingga kuartal 3, pada kuartal 4/2020 terjadi peningkatan tetapi tidak signifikan," ujar Azis.(K48)