Bisnis.com, DENPASAR - Wisatawan domestik mulai melakukan pemesanan hotel di Bali untuk perayaan libur Lebaran 2021.
General Manager Harris Hotel and Residences Sunset Road Kuta Nyoman Wiyasa mengatakan menjelang hari raya Lebaran sudah mulai ada pemesanan kamar hotel hingga empat persen dari total hunian yang ada.
Diperkirakan jumlah pemesanan yang tidak signifikan ini karena wisatawan masih wait and see terhadap kebijakan pemerintah. Terlebih adanya larangan mudik yang membatasi ruang gerak moda transportasi.
"Kami belum bisa memperkirakan apa jumlah ini akan bertambah atau tidak. Karena kebijakannya belum jelas, boleh atau tidak berlibur saat adanya larangan mudik Lebaran," kata dia kepada Bisnis, Senin (19/4/2021).
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya menuturkan beberapa anggota PHRI melaporkan sudah mulai menerima bookingan hotel, khususnya wisatawan dari Jakarta.
"Jumlah bookingan belum signifikan, tapi sudah lebih dari 5 persen dari total hunian," tambahnya.
Baca Juga
Menurut Suryawijaya, sebelum adanya larangan moda transportasi untuk beroperasi pada 6 - 17 Mei 2021. Pihaknya memprediksi akan ada 10.000 orang wisatawan yang ke Bali setiap harinya, saat libur Lebaran. Sehingga tingkat okupansi hotel dapat mencapai 40 persen.
"Dengan adanya pembatasan tersebut, sambungnya, diperkirakan jumlah kunjungan hanya mencapai 6.000 orang per hari. Dengan rata-rata tingkat hunian 25 persen," tuturnya.
Sementara itu, lanjutnya, libur Lebaran tidak seharusnya menjadi momen penyebaran Covid-19 di Bali. Karena melihat dari kapasitas kamar yang tersedia sebanyak 146.000 ruangan, dan prediksi kunjungan maksimal 10.000 orang. Sehingga penerapan protokol kesehatan dilakukan dengan baik.
"Dalam membuka pariwisata, kami mengharapkan partisipasi masyarakat agar bisa menekan pandemi ini. Covid-19 menjadi tantangan bersama, mari kita jaga jangan sampai ada peningkatan kasus kembali," kata Suryawijaya.