Bisnis.com, GIANYAR – Permintaan bahan pokok seperti daging babi dan cabai rawit di Gianyar meningkat jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan serta Ramadhan.
Namun, ketersediaan bahan pokok tersebut dikhawatirkan akan terbatas.
Sekretaris Daerah Gianyar Made Gede Wisnu Wijaya mengatakan anomali cuaca ikut berpengaruh terhadap penurunan hasil panen cabai rawit sehingga menganggu ketersediaan pasokan di pasar.
Sejumlah langkah telah dilakukan Pemerintah Gianyar untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok, mulai dari menghadirkan Pusat Pangan Alami Mandiri Asri dan Nyaman (PUSPA AMAN) dan Program Mina Padi yaitu usaha budidaya ikan di lahan sawah yang dilakukan secara bersamaan dengan tanaman padi dalam suatu areal yang sama.
Pemerintah Gianyar juga mengadakan operasi pasar murah, operasi pasar gotong-royong, sidak pasar, dan gudang penyimpanan, serta memberikan imbauan kepada pelaku usaha pasar modern.
"Kami memastikan jumlah stok bahan pangan di Kabupaten Gianyar masih cukup untuk kebutuhan hari raya, " katanya seperti dikutip dalam rilis, Kamis (1/4/2021).
Baca Juga
Walaupun demikian, adanya wabah virus African Swine Flu (ASF) pada ternak babi masih berpengaruh terhadap keterbatasan pasokan komoditas daging babi di pasaran dan curah hujan yang tinggi membuat pasokan cabai rawit juga masih terganggu.
Secara umum, harga bahan pangan di Kabupaten Gianyar masih terpantau stabil dengan dukungan kelancaran distribusi lewat jalur darat.
"Petani di Gianyar akan mempersiapkan pembenihan dan penanaman cabai rawit mulai April hingga awal Mei sehingga diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan saat musim panen tiba," sebutnya.
Lebih lanjut, Kepala Gudang Perum Bulog Gianyar I Putu Winarta mengatakan jumlah persediaan beras di Gudang Batubulan sebanyak 331.560 kg atau setara dengan kebutuhan kabupaten tersebut selama 1,13 bulan.
Ekonom Ahli Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali S. Donny H. Heatubun mengatakan terdapat 4 komoditas yang berpotensi mengalami lonjakan harga pada saat Hari Raya Galungan dan Kuningan, serta bulan puasa yang jatuh bersamaan pada April mendatang. Keempatnya yakni cabai merah, cabai rawit, daging babi, dan canang sari.
Secara historis, keempat komoditas tersebut mengalami kenaikan harga pada Hari Raya Galungan dan Kuningan, serta bulan puasa selama 3 tahun terakhir.
"Harga cabai rawit dan daging babi yang masih belum menunjukkan penurunan hingga saat ini perlu mendapat perhatian Pemerintah Gianyar sebagai antisipasi kenaikan permintaan menjelang hari raya," sebutnya.
Bank Indonesia merekomendasikan beberapa kebijakan untuk pengendalian inflasi ke depan, yaitu melakukan komunikasi yang lebih intensif kepada masyarakat terkait program pengendalian harga dan melakukan edukasi belanja bijak dengan mensubstitusi konsumsi cabai dengan komoditas lainnya yang masih dalam harga wajar seperti dengan daging ayam.
"Pemerintah Gianyar juga perlu melakukan Kerja sama Antar Daerah [KAD] dengan provinsi/kabupaten lain untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan yang masih defisit," sebutnya.