Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Free Covid Corridor di Bali, Begini Respons Empat Duta Besar Luar Negeri

Kedutaan Besar Belanda menilai rencana Free Covid Corridor atau FCC terlalu dini untuk dilakukan negaranya dengan Indonesia termasuk Pulau Bali dalam waktu dekat.
Peserta mengamati produk kerajinan di stan pameran saat kegiatan Bali Investment Forum bertajuk Rethinking and Reinventing Bali Post COVID-19 di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (26/3/2021). Forum investasi tersebut mendiskusikan sejumlah topik untuk meningkatkan kerja sama luar negeri serta menarik investasi untuk sektor pariwisata, kesehatan, pendidikan dan infrastruktur Bali sebagai upaya mempercepat pemulihan ekonomi Bali yang terdampak pandemi Covid-19./Antara-Fikri Yusuf.
Peserta mengamati produk kerajinan di stan pameran saat kegiatan Bali Investment Forum bertajuk Rethinking and Reinventing Bali Post COVID-19 di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (26/3/2021). Forum investasi tersebut mendiskusikan sejumlah topik untuk meningkatkan kerja sama luar negeri serta menarik investasi untuk sektor pariwisata, kesehatan, pendidikan dan infrastruktur Bali sebagai upaya mempercepat pemulihan ekonomi Bali yang terdampak pandemi Covid-19./Antara-Fikri Yusuf.

Bisnis.com, DENPASAR - Kedutaan Besar Belanda menilai rencana Free Covid Corridor atau FCC terlalu dini untuk dilakukan negaranya dengan Indonesia termasuk Pulau Bali dalam waktu dekat.

"Untuk saat ini situasi di Netherlands belum memungkinkan untuk dibukanya FCC dalam waktu dekat," kata Dubes Belanda Ardi Stoios dalam Press Conference secara virtual, Jumat (26/3/2021).

Dalam pertemuan itu, turut hadir Dubes Kanada Cameron Mackay yang menjelaskan bahwa di negaranya belum ada diskusi lebih lanjut mengenai hal ini, meskipun memungkinkan adanya FCC, tapi waktunya bukan sekarang.

Dubes Swiss Kurt Kunz menuturkan sudah ada beberapa negara di Eropa yang tengah merespons mekanisme FCC dari Indonesia. Hanya saja pihaknya secara pribadi belum mendapatkan penjelasan lebih banyak mengenai program tersebut.

Sementara itu, Dubes Italia Benedetto Latteri merespons positif terhadap rencana FCC dengan mengajak pemerintah Indonesia untuk berdiskusi lebih jauh lagi. "Mari berdiskusi lagi mengenai ini," jelasnya.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Angela Tanoesodibjo mengatakan ada beberapa poin penting untuk bisa membuka pariwisata bagi turis asing melalui FCC yakni penyebaran Covid-19 pada negara yang diajak bekerja sama dapat ditangani dengan baik dan vaksinasinya juga berjalan lancar.

Hal ini untuk mengurangi risiko penyebaran yang lebih tinggi lagi. Berikutnya, telah ada ketersediaan direct flight menjadi pertimbangan besar, karena ini juga mengurangi resiko penyebaran Covid-19.

"Selain itu kami juga tengah fokus pada kualitas wisatawan, di mana turis itu memiliki spending lebih tinggi dan waktu tinggal lebih lama," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Luh Putu Sugiari
Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper